Di KTT Perubahan Iklim, Jokowi Sindir Negara Maju agar Komitmen dan Bantu Negara Berkembang

- 23 April 2021, 09:43 WIB
Ramalan Ronggo Warsito dikabarkan terbukti benar. Setelah Presiden Jokowi menjabat, siapakah pemimpin selanjutnya
Ramalan Ronggo Warsito dikabarkan terbukti benar. Setelah Presiden Jokowi menjabat, siapakah pemimpin selanjutnya /Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden

Indonesia juga menyambut baik penyelenggaraan Konvensi Kerangka Perubahan Iklim ke-26 di Inggris untuk hasil yang implementatif dan seimbang. Indonesia juga menyambut baik target sejumlah negara menuju net zero emission 2050.

Namun, agar kredibel, komitmen tersebut harus dijalankan berdasarkan pemenuhan komitmen NDC pada 2030.

"Negara berkembang akan melakukan ambisi serupa jika komitmen negara maju kredibel disertai dukungan riil. Dukungan dan pemenuhan komitmen negara-negara maju sangat diperlukan," imbuh Jokowi.

Terakhir Presiden Jokowi memandang bahwa kemitraan global harus diperkuat untuk mencapai target Persetujuan Paris dan agenda bersama berikutnya. Kesepahaman dan strategi perlu dibangun di dalam mencapai net zero emission dan menuju UNFCCC COP-26 Glasgow.

Baca Juga: Jawaban Ustadz Yusuf Mansur Soal Kezaliman pada Habib Rizieq: Saya Ga Paham, Makanya Saya Doa

Indonesia sendiri sedang mempercepat pilot percontohan net zero emission antara lain dengan membangun Indonesia Green Industrial Park seluas 12.500 hektare di Kalimantan Utara yang akan menjadi yang terbesar di dunia.

"Kami sedang melakukan rehabilitasi hutan mangrove seluas 620 ribu hektare sampai 2024, terluas di dunia dengan daya serap karbon mencapai empat kali lipat dibanding hutan tropis. Indonesia terbuka bagi investasi dan transfer teknologi, termasuk investasi untuk transisi energi," jelas Jokowi.

Selain itu, peluang besar juga terbuka bagi pengembangan bahan bakar nabati, industri baterai litium, dan kendaraan listrik. Presiden Jokowi menegaskan bahwa presiden Indonesia untuk G20 di 2022 akan memprioritaskan penguatan kerjasama perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan.

Baca Juga: Waspada, Jangan Komsumsi Timun Berlebihan, Karena Efek Sampingnya Dapat Timbulkan 4 Penyakit Berbahaya ini

"Indonesia juga terus mendukung upaya para sahabat kami di kawasan Pasifik. Kita harus terus melakukan aksi bersama, kemitraan global yang nyata, dan bukan saling menyalahkan, apalagi menerapkan hambatan perdagangan dengan berdalih isu lingkungan," tandas Kepala Negara.

Halaman:

Editor: Robi Maulana

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x