Selain itu, Presiden Jokowi menegaskan bahwa kepentingan masyarakat sipil harus selalu dipentingkan oleh para pemimpin.
"Kepentingan rakyat Myanmar harus selalu menjadi prioritas," ujarnya.
Pada pertemuan yang digelar di Sekretariat ASEAN di Jakarta itu, terdapat Panglima MIliter Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing yang turut hadir.
Di hadapannya, Presiden Jokowi juga menegaskan pentingnya pemimpin militer negara tersebut untuk berkomitmen terhadap tiga hal.
"Pertama, penghentian penggunaan kekerasan dari militer Myanmar. Di saat yang sama semua pihak harus menahan diri sehingga ketegangan dapat diredakan," katanya.
Kedua, Kepala Negara meminta komitmen untuk memulai proses dialog yang inklusif.
"Tahanan politik harus segera dilepaskan, dan perlu dibentuk special envoy ASEAN, yaitu Sekjen dan Ketua ASEAN, untuk mendorong dialog dengan semua pihak di Myanmar," tegasnya.
Baca Juga: Fakta Rudal Buatan China dan Misteri Laut Utara Bali Tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala 402
Terakhir, Presiden juga meminta agar pemimpin militer Myanmar membuka akses bagi bantuan kemanusiaan dari ASEAN.