Polri Siapkan 381 Pos Penyekatan, Dimulai Dini Hari Nanti 6 Mei 2021

- 5 Mei 2021, 20:29 WIB
Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono saat memimpin Apel di Mabes Polri.
Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono saat memimpin Apel di Mabes Polri. /Pikiran Rakyat/Muhammad Rizky Pradila

 

MANTRA SUKABUMI - Operasi Ketupat dalam rangka larangan mudik Lebaran dimulai Kamis 5 Mei 2021 dini hari.

Ratusan ribu personel gabungan diturunkan selama dua pekan berlangsungnya operasi tersebut.

Sebagai kesiapan, Polri menggelar apel gelar pasukan Operasi Ketupat di Polda Metro Jaya.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Pantas Saja 18 Juta Lebih Warga Nekat Mudik di Tahun 2021, Ternyata Ini Sebabnya

Kakorlantas Irjen Istiono yang memimpin apel menekankan operasi tersebut untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat agar terhindar dari virus Corona.

“Tujuan yang ingin dicapai adalah masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan aman dan nyaman terhindar dari bahaya COVID-19,” kata Kakorlantas Irjen Istiono sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari laman resmi humas.polri.go.id pada 5 Mei 2021.

Kakorlantas Polri tersebut membacakan amanat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Lapangan Presisi Polda Metro Jaya, Jakarta.

Istiono mengatakan ada ratusan ribu personel yang diturunkan dalam Operasi Ketupat Jaya 2021 ini.

Personel itu terdiri atas anggota Polri, TNI, hingga beberapa instansi terkait.

Baca Juga: Bahaya dan Waspada, Sering Konsumsi Air Es Ternyata Dapat Berakibat Fatal Yaitu Perlambat Detak Jantung

Dalam pelaksanaan Operasi Ketupat 2021, jumlah personel yang terlibat sebanyak 155 ribu personel gabungan.

"Yang terdiri atas 90.502 personel Polri dan 11.533 personel TNI serta 52.880 personel instansi terkait lainnya seperti Satpol PP, Dishub, Dinkes, Pramuka, Jasa Raharja,” ungkap Istiono.

Ratusan ribu personel itu nantinya akan ditempatkan di 381 pos penyekatan.

Selain itu, ada 1.536 pos pengamanan yang akan dijaga oleh para personel tersebut.

“Serta ada 596 pos pelayanan dan 180 pos terpadu untuk melaksanakan pengamanan di pusat keramaian, pusat belanja, stasiun, terminal, bandara, pelabuhan, tempat wisata, dan lain-lain,” jelasnya.

Baca Juga: Najwa Shihab Terbaring Lemah di Rumah Sakit, Tim Mata Najwa Ungkap Hasil Test PCR

Lebih lanjut Istiono mengatakan ada tren kenaikan kasus COVID-19 tiap kali pemerintah menerapkan libur panjang di masa pandemi.

Tahun lalu tercatat ada kenaikan 2,03 persen kenaikan angka virus Corona menjelang Idul Fitri.

Untuk itu, Istiono meminta Operasi Ketupat jaya tidak hanya dianggap sebagai agenda rutin tahunan.

Operasi Ketupat Jaya kali ini harus ditekankan untuk benar-benar mencegah tren penyebaran virus Corona agar tidak mengalami peningkatan.

Pengamanan tidak boleh dianggap agenda rutin tahunan biasa sehingga kita underestimate terhadap perkembangan dinamika di masyarakat, apalagi di masa pandemi COVID kita harus peduli.

"Jangan sampai kegiatan Idul Fitri timbulkan klaster baru COVID-19,” pungkas Istiono.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: humas.polri.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah