Network
MANTRA SUKABUMI - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo akhirnya buka suara soal kabar perseteruannya dengan Ketua DPR Puan Maharani.
Ganjar Pranowo mengaku, dirinya merasa tidak enak melihat kabar perseteruannya dengan Puan Maharani di media sosial.
Bahkan, Ganjar Pranowo menganggap jika Puan Maharani sebagai komandan tempur yang selalu memperjuangkan dirinya.
Baca Juga: Gubernur DKI Jakarta Tunjuk Presiden Jokowi di Depan Publik, Ferdinand: Anies Coba Belajar Adab
"Saya mengikuti di medsos, sungguh-sungguh saya tidak enak," ujarnya dikutip mantrasukabumi.com dari ANTARA pada Sabtu, 29 Mei 2021.
Ganjar Pranowo menegaskan, bahwa dirinya selalu menyimpan rasa hormat kepada Puan Maharani.
"Saya sangat hormat dengan mbak Puan, sangat-sangat hormat," lanjut Gubernur yang juga Politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu.
Ia kemudian menceritakan jasa-jasa dari Puan Maharani, yang sudah diberikan kepada dirinya sejak dulu.
Ganjar Pranowo lalu teringat pada Pemilu Jateng 2013, pada saat itu ia mengakui elektabilitasnya sangat rendah.
Namun karena bantuan Puan Maharani dan juga PDIP, maka Ganjar Pranowo menang di Pemilu Jateng 2013.
Baca Juga: Video Syur Disebar di Twitter, The Connell Twins Ngamuk Ancam Pelaku Dipenjara dan Denda Miliaran
"Mbak Puanlah sebenarnya komandan tempur, saya juga tidak punya modal saat itu, maka partai (PDIP) yang bergerak sehingga saya menang," tutur Ganjar Pranowo.
Gubernur Jateng tersebut menegaskan, bahwa dirinya tidak akan pernah melupakan jasa-jasa Puan Maharani dan juga PDIP.
"Saya tidak pernah lupa itu," tambahnya.
Menurut Ganjar, apa yang saat ini ramai di media sosial terkait dengan isu perseteruannya dengan Puan Maharani itu tidak seperti yang sebenarnya terjadi.
Hingga saat ini, Ganjar Pranowo mengaku bahwa tidak pernah masuk kedalam konflik bersama dengan Puan Maharani.
"Sampai hari ini saya tidak pernah berkonflik dengan beliau," tegasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan jika dirinya dengan Ketua DPR selalu menyempatkan diri untuk bercanda di setiap momen.
Baca Juga: Siapa Sangka di Balik Baunya yang Lezat, Jengkol Ternyata Bisa Picu 4 Penyakit Berbahaya ini
"Bahkan saat saya 'sowan' ibu (Megawati Soekarnoputri) untuk halalbihalal, Mbak Puan juga ada di sana dan kami sempat bercanda," lanjutnya.
Terakhir, ia menjelaskan bahwa selalu menerapkan tradisi Jawa untuk menghormati orang yang patut dituakan.
"Saya ini orang Jawa dan kader yang selalu diajari 'mendhem jero, mikul duwur', itu saja," katanya.***
