Utang BUMN Membengkak, Gus AMI: BUMN itu Milik Rakyat Jadi Kudu Dipertanggungjawabkan

- 5 Juni 2021, 17:30 WIB
Utang BUMN Membengkak, Gus AMI: BUMN itu Milik Rakyat Jadi Kudu Dipertanggungjawabkan./*
Utang BUMN Membengkak, Gus AMI: BUMN itu Milik Rakyat Jadi Kudu Dipertanggungjawabkan./* /

MANTRA SUKABUMI - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus AMI ikut soroti utang BUMN yang membengkak.

Gus AMI menjelaskan, jika utang BUMN ini semakin memburuk di masa pandemi Covid-19 yang mempengaruhi ekonomi negeri.

Menurut Gus AMI, utan BUMN yang membengkak ini adalah masalah yang terus terjadi sehingga membutuhkan evaluasi.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

Baca Juga: Benang Merah Gagal Haji 2021, Habib Fahmi: Gus Yaqut Arogan, Tegur Dubes Saudi hingga Dubes pun Diganti

"Saya pikir perlu segera melakukan terobosan-terobosan yang baik, evaluasi mendalam," ujarnya dikutip mantrasukabumi.com dari pkb.id pada 5 Juni 2021.

Gus AMI juga berharap, supaya sektor perekonomian BUMN tidak semakin memburuk lagi.

"Jangan sampai BUMN kebanggaan kita malah terpuruk begini," ucapnya.

Diketahui sebelumnya, beberapa perusahaan di bawah naungan BUMN kini terlilit utang hingga mencapai Rp1,682 triliun pada periode Januari-September 2020.

Baca Juga: Viral, Sindiran Bismillah Komisaris BUMN Jadi Bukti Rakyat Kecewa kepada Pemerintah

Total utang tersebut melambung tinggi dari tahun-tahun sebelumnya, yakni Rp1,251 triliun pada 2018 dan Rp1,393 triliun pada 2019.

Sedikitnya ada 13 BUMN yang memiliki obligasi jatuh tempo dalam periode tersebut.

Beberapa perusahaan tersebut di antaranya adalah Bank Tabungan Negara (BTN) Rp5,4 triliun kemudian Pupuk Indonesia Rp4,1 triliun.

Sementara itu PT PLN pun terlilit hutang hingga Rp500 triliun, dan Garuda Indonesia sebesar Rp70 triliun.

Gus AMI menyatakan, pandemi Covid-19 membuat keuangan BUMN lebih buruk, pendapatan hampir seluruh BUMN tergerus.

Terlebih lagi akumulasi utang yang dinyatakan jatuh tempo, jumlahnya tidak main-main.

"Tentu saja kalau BUMN menghadapi risiko gagal bayar, pemulihan ekonomi Indonesia akan kian sulit," papar Gus AMI.

Baca Juga: Cara Daftar Kartu Prakerja 2021, Berikut Informasi Pendaftaran Gelombang 17

Lebih lanjut, dirinya menilai kondisi utang BUMN tersebut memerlukan keseriusan pemerintah untuk segera mencari jalan keluar.

Tak hanya itu, pihaknya juga akan turut intensif mempelajari dan mengusulkan berbagai langkah serius terutama menjalankan hak pengawasan ke BUMN.

Gus AMI menjelaskan, diperlukan upaya-upaya yang signifikan menyelamatkan perekonomian BUMN ini di masa Covid-19 seperti sekarang.

Menurutnya, jika hanya mengandalkan suntikan dana bantuan modal kerja melalui dana pemulihan ekonomi nasional (PEN), dipastikan tidak akan cukup.

"Harus segera dipelajari strukturnya (utang) bagaimana, dan juga bagaimana debt equity rationya? Ini perlu disikapi secara serius karena BUMN itu milik rakyat jadi kudu dipertanggungjawabkan kepada rakyat," tegasnya.***

Editor: Fauzan Evan

Sumber: PKB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah