Faisal Basri: Demokrasi di Indonesia Sebatas Bangun Monumen, Belum Sejahterakan Rakyatnya

- 10 Juni 2021, 05:55 WIB
Ekonom senior, Faisal Basri.
Ekonom senior, Faisal Basri. /ANTARA/Wahyu Putro/

Sebelumnya Presiden Joko Widodo ingin agar ibu kota negara baru di wilayah Kutai Kartanegara dan Penajem Passer Utara di Kalimantan Timur, nantinya bisa menjadi kota terbaik di dunia.

Bahkan, Jokowi bermimpi ibu kota baru nantinya bisa mengalahkan Dubai, di Uni Emirat Arab.

Jokowi mengatakan bahwa ibu kota negara baru ini adalah hadiahnya Indonesia untuk dunia. Mimpinya memang harus tinggi.

Pernyataan Jokowi tersebut disampaikan saat peresmian pembukaan "Konstruksi Indonesia 2019" di JIExpo Kemayoran pada 2019 lalu.

Jokowi menegaskan bahwa pemindahan ibu kota tak hanya sekedar memindahkan Istana atau kantor-kantor pemerintahan. Namun, pemerintah akan membangun kota metropolis yang cerdas.

Baca Juga: Ruben Onsu dan Sarwendah Ketakutan, Isi Surat Gumpalan Plastik: Jaga Nyawa Keluargamu

Kemudian Jokowi membayangkan, di ibukota baru tersebut nanti ada cluster pemerintahan, ada klaster teknologi DNA inovasi seperti Silicon Valley.

Kemudian ada klaster pendidikan, universitas terbaik ada di sana, klasster layanan kesehatan, dan cluster wisata.

Lalu Jokowi mengungkapkan ingin ibu kota baru tersebut dapag menjawab kualitas hidup tertinggi bagi para penghuninya.***

Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah