Kisruh Jokowi King of Lip Service oleh BEM UI, Rocky Gerung: Pimpinan UI Negatif Covid Tapi Positif Stupid

- 2 Juli 2021, 16:52 WIB
Rocky Gerung sebut pimpinan UI negatif Covid tapi positif stupid
Rocky Gerung sebut pimpinan UI negatif Covid tapi positif stupid /Screenshot you tube?Rocky Gerung Official

MANTRA SUKABUMI - Pengamat politik Rocky Gerung angkat bicara terkait polemik pemberian gelar King of Lip Service Jokowi oleh BEM UI yang berujung pemanggilan oleh rektorat.

Menurut Rocky Gerung, hal yang buruk di UI saat ini adalah menjadi tempat untuk mengadili pikiran.

Rocky Gerung juga turut mengomentari alasan Humas UI yang menyebut pemanggilan BEM UI pada hari minggu karena situasi darurat.

Baca Juga: Hendri Satrio Angkat Bicara Soal BEM UI: Diremehkan Namun Hingga Saat Ini Gak Ada yang Berani Bantah

Baca Juga: Jerinx SID Tegaskan Dirinya Tidak Pernah Bilang Covid-19 Tidak Ada hingga Sebut Nama Jokowi dan Terawan

"Yang darurat itu Covid, jadi sebetulnya yang merasa darurat itu adalah pimpinan-pimpinan UI. Mereka negatif covid, tapi positif stupid," tuturnya.

Hal itu lanjut Rocky, karena pihak kampus memaksakan diri memanggil mahasiswa yang sedang berpikir dan memberi kritik kepada kekuasaan.

"Mahasiswa ini ada di belakang Emil Salim, ada di belakang tokoh UI yang kritis, ada dibelakang Faisal Basri itu," ungkapnya.

Jadi, mereka semuanya satu napas itu, kenapa enggak panggil Faisal Basri, Emil Salim saja sekalian, kan sama," bebernya.

Menurut Rocky Gerung, Faisal Basri dan Emil Salim merupakan civitas akademika UI yang berkali-kali mengkritik pemerintah dan Presiden

"Tapi beraninya pada mahasiswa. Kalau mahasiswa kritik, dipanggil, diancam. Coba panggil Pak Emil Salim atau Pak Faisal Basri, apa berani itu Rektor? jadi ini terlihat kepengecutan Universitas Indonesia," katanya.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Minta Konten Kreator Tidak Takut: Baim Wong dan Raffi Pernah Jadi Orang Gila di Jalanan

Sebab lanjut Rocky Gerung, mahasiswa merupakan pihak yang rentan untuk dianiaya dan diancam.

Seperti diberitakan, Humas dan KIP UI, Amelita Lusia mengatakan jika apa yang dilakukan BEM UI kepada Presiden yang merupakan simbol negara melanggar aturan.

Karena itulah kemudian pihak Rektorat melalui Direktur Kemahasiswaan memanggil yang bersangkutan untuk memberikan klarifikasi.

Pemanggilan rektorat terlihat dari surat yang ditanda tangani langsung Dr. Tito Latief Indra yang meminta pengurus BEM UI memberikan klarifikasi.

Pemanggilan tersebut diketahui dilakukan pada hari ini Minggu, 27 Juni 2021 pukul 15.00 WIB sore.

Dalam suratnya, pihak rektorat meminta klarifikasi terkait beredarnya poster yang dikeluarkan oleh BEM UI dan menggunakan foto Presiden Jokowi.

Namun pemanggilan Rektorat kepada Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM-UI) itu menuai protes dari berbagai kalangan.***

Editor: Andriana

Sumber: Youtube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x