MANTRA SUKABUMI - Sebagai komandan penanganan pelaksanaan PPKM Darurat, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta maaf kepada rakyat Indonesia terkait penanganan Covid-19 terutama terkait pemberlakuan PPKM Darurat wilayah Jawa Bali.
Luhut mengakui bahwa penanganan dan penerapan PPKM Darurat yang selama ini dijalankan untuk wilayah Jawa dan Bali belum optimal menekan penyebaran Covid-19.
Dalam kesempatan konferensi Pers, Luhut menyatakan ingin meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia jika dalam penanganan PPKM Jawa dan Bali ini masih belum optimal.
Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes
Menanggapi permintaan maaf Luhut, Co Founder Kawal Pemilu sekaligus Kawal Covid19, Ainun Najib mengaku terkejut.
“WOW pak Luhut meminta maaf!” cuitnya dikutip mantrasukabumi.com, dari akun Twitter pribadinya Minggu, Juli 2021.
Dia lantas bertanya, apakah Luhut menjadi orang pertama yang meminta maaf di masa pandemi.
“Apakah pemimpin nasional pertama yang meminta maaf selama pandemi ini?” imbuhnya.
Dalam salah satu kesempatan pada konferensi Pers, Luhut menjelaskan pemerintah akan terus melanjutkan kerjanya untuk mengatasi pandemi Covid-19 khususnya varian Delta.
“Saya bersama jajaran dan menteri/kepala lembaga terkait akan terus bekerja keras untuk memastikan bahwa penyebaran varian Delta ini bisa diturunkan,” jelasnya.
Dia juga menjelaskan, varian Delta tujuh kali lebih menular ketimbang varian lainnya. Pengendalian penularannya dilakukan melalui pembatasan sosial.
Mobilitas dan aktivitas warga, kata dia, sudah menurun dalam tiga hari belakangan. Namun diperlukan waktu sekitar 14 hingga 21 hari lagi agar penurunan lebih meyakinkan berdasarkan hasil penelitian.
Atas hal ini, Luhut meminta maaf kepada masyarakat Indonesia bahwa penanganan Covid-19 dan pelaksanaan PPKM Darurat ini belum berjalan secara maksimal dan mengganggu aktivitas masyarakat.***