Fakta Menarik Terbaru Mbah Moen yang Belum Diketahui: Anggota DPRD dan MPR Hingga 7 Karya Besar

- 15 Agustus 2021, 05:38 WIB
Mbah Moen Semasa Hidup.
Mbah Moen Semasa Hidup. /Instagram/@santri_mbah_moen

MANTRA SUKABUMI - Nama KH Maimoen Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen merupakan ulama kharismatik asal Rembang.

Sosok Mbah Moen yang dikenal sebagai ulama tawadhu itu ternyata pernah menjadi anggota DPRD dan perwakilan MPR.

Tak hanya itu, Mbah Moen juga telah menghasilkan setidaknya 7 karya besar yang hingga saat ini masih dikaji santri dan masyarakat umum.

Baca Juga: KH Maimoen Zubair Berikan 3 Nasehat Pada Pasangan yang Hendak Menikah, Mbah Moen: Allah Ikut Campur

Baca Juga: KH Maimoen Jelaskan Makna Tanggal Bulan Tahun Kemerdekaan Indonesia, Mbah Moen: Bangsa Terpilih

Lalu siapa sebenarnya Mbah Moen, bagaimana kiprahnya semasa beliau hidup, berikut kami rangkum dari berbagai sumber.

Mbah Maimoen Zubair dilahirkan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda yakni 28 Oktober 1928.

Selain itu, ulama kharismatik ini meninggal dunia saat menjalankan ibadah haji di Mekkah pada 6 Agustus 2019 dan dimakamkan di sana.

Mbah Maimoen Zubair merupakan seorang ulama dan politikus Indonesia. Ia adalah Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang.

Dalam politik, Mbah Maimoen menjabat sebagai Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan hingga ia wafat.

Mbah Maimoen juga pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Rembang, selama 7 tahun.

Selain itu juga, Mbah Maimoen pernah menjadi anggota MPR RI mewakili daerah Jawa Tengah.

Baca Juga: 3 Tips Memilih Istri Menurut Mbah Maimoen Zubair, Salah Satunya Jangan yang Suka Berdandan

Dari silsilah, Mbah Maimoen merupakan keturunan ke-37 dari Baginda Nabi Muhammad SAW.

Mbah Maimoen merupakan putra seorang alim dan faqih, murid dari Syaikh Saíd al-Yamani serta Syaikh Hasan al-Yamani al-Makky yakni Kyai Zubair Dahlan.

KH Maimun Zubair (Mbah Moen) diketahui bahwa beliau menikah dengan nyai Hj Fatimah yang merupakan anak dari KH Baidhowi Lasem.

Istrinya Hj Fatimah meninggal dunia pada tanggal 18 Oktober 2011. KH Maimun Zubair (Mbah Moen) kemudian menikah dengan wanita bernama Nyai Masthi’ah, anak dari KH Idris asal Cepu.

Mbah Maimoen memiliki 10 orang anak, yakni, Kyai Abdullah Ubab ,Kyai Muhammad Najih, Kyai Madjid Kamil, Kyai Abdul Ghafur, Kyai Abdurrouf, Kyai Ahmad Wafi', Kyai Taj Yasin, Kyai Muhammad Idrar, Sobihah, Rodhiyah.

Mbah Moen wafat setelah melaksanakan salat Subuh, pada pukul 04.30 waktu setempat di rumah sakit An-Nur Mekkah.

Mbah Maimoen kemudian dimakamkan di Ma'la, Mekkah. Makamnya berdekatan dengan makam guru beliau, Sayid Alawi al-Maliki al-Hasani dan makam istri Rasulullah saw, Sayyidah Khadijah.

Baca Juga: Mbah Maimoen Zubair Yakin Indonesia Akan Jadi Negara Maju dan Makmur, Ini 2 Alasannya

Selama hidup Mbah Maimoen pernah berguru kepada Sayyid Alawi bin Abbas al-Maliki, Syekh al-Imam Hasan al-Masysyath.

Kemudian Sayyid Amin al-Quthbi, Syekh Yasin Isa al-Fadani, Syekh Abdul Qodir al-Mandaly dan beberapa ulama lain.

Selain kepada ulama internasional, Mbah Maimun juga mengaji ke beberapa ulama di Jawa.

Para ulama itu di antaranya Kiai Baidhowi, Kiai Ma'shum Lasem, Kiai Bisri Musthofa (Rembang), Kiai Wahab Chasbullah.

Selain itu juga berguru kepada Kiai Muslih Mranggen (Demak), Kiai Abdullah Abbas Buntet (Cirebon), dan Syekh Abul Fadhol Senori (Tuban).

Berikut Profil dan biodata singkat Mbah Maimoen Zubair dirangkum dari berbagai sumber

Nama Lengkap : KH Maimoen Zubair

Nama panggilan : Mbah Maimoen, Mbah Moen

Tempat tanggal lahir: Karang Mangu Sarang Rembang pada hari Kamis Legi bulan Sya'ban tahun 1347 H atau 1348H atau 28 Oktober 1928

Orangtua : KH Zubair Dahlan (Ayah) dan Nyai Mahmudah (Ibu)

Istri : Hj. Fatimah meninggal 2008, dan Nyai Masthi'ah

Anak : 10 orang

Karya - karya :

1. Nushushul Akhyar adalah kitab karangan Mbah Moen yang menjelaskan tentang penetapan awal puasa, Idul Fitri dan pembahasan terkait tempat Sa'i.

Baca Juga: Sambut HUT Kemerdekaan RI, Mbah Maimoen Zubair Tegas Sebut Indonesia Bangsa Terpilih

2. Tarajim Masyayikh Al-Ma’ahid Ad-Diniah bi Sarang Al-Qudama’ merupakan kitab yang ditulis oleh Mbah Moen yang berisi biografi lengkap ulama-ulama Sarang.

3. Al-Ulama’ Al-Mujaddidun kitab inilah yang sering di kaji oleh Gus Baha

4. Maslakuk Tanasuk kitab ini menjelaskan tentang sanad thoriqot Mbah Moen kepada Sayyid Muhammad Al Maliki dan berisi pembahasan lainnya.

5. Kifayatul Ashhab.

6. Taqirat Badi Amali.

7. Taqrirat Mandzumah Jauharut Tauhid.

Wafat: Mekkah, 6 Agustu 2019.***

Editor: Andriana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah