Ulama ahli tafsir itu lantas membandingkan dengan orang miskin yang disebut pencuri, sementara pejabat disebut koruptor.
"Kenapa orang miskin yang mengambil bukan haknya dinamai pencuri, kenapa kalau pejabat atau pegawai kita namai koruptor? Dia itu pencuri," tegasnya.
Ayah Najwa Shihab itu lantas menuturkan langkah pertama yang harus dilakukan pada mereka adalah mempermalukan.
"Jadi intinya bahwa koruptor itu harus dipermalukan, itu satu. Karena mereka tidak punya malu," lanjut Quraish.
Karena itulah menurut Quraish Shihab, para koruptor tersebut harus lebih dari dipermalukan.
"Buktinya kita lihat yang tertuduh atau tersangka itu kan masih ketawa-ketawa, tidak cukup itu pakaian orange yang dipakainya," beber Quraish Shihab.
Pengarang Tafsir Al Misbah itu menegaskan, selain harus dupermalukan, para koruptor tersebut juga harus di sadarkan.
"Bahwa apa yang dilakukannya itu, berdampak terhadap anak cucunya," pungkas Quraish Shihab.***