Profil Letjen Anumerta S Parman, Pahlawan Revolusi yang Tewas Dibunuh Gerombolan PKI

- 18 September 2021, 21:56 WIB
Profil S Parman
Profil S Parman /Twitter @SejarahRI/

Siswondo Parman adalah salah satu dari enam jenderal yang dibunuh oleh anggota Gerakan 30 September Partai komunis Indonesia ( PKI ) pada malam 30 September-1 Oktober 1965.

Dia telah diperingatkan beberapa hari sebelum kemungkinan gerakan komunis. Pada malam 30 September-1 Oktober, tidak ada penjaga yang mengawasi rumah Parman di Jalan Syamsurizal no.32.

Berdasarkan istri S. Parman, pasangan itu terbangun dari tidur mereka di sekitar 04.10 pagi oleh suara sejumlah orang di samping rumah.

S. Parman pergi untuk menyelidiki dan dua puluh empat pria dengan mengenakan seragam Tjakrabirawa (Pengawal Presiden) menuju ke ruang tamu.

Orang-orang mengatakan bahwa dia dibawa ke hadapan Presiden sebagai "sesuatu yang menarik yang telah terjadi".

Sekitar 10 orang pergi ke kamar tidur ketika Parman berpakaian. Istrinya lebih curiga dari orang-orang, dan mempertanyakan apakah mereka memiliki surat otorisasi, yang salah satu pria jawabnya memiliki surat sementara menyadap saku dadanya.

Baca Juga: Profil Jendral TNI Anumerta Ahmad Yani yang Tewas Dibunuh oleh Gerombolan PKI

S. Parman meminta istrinya untuk menelpon apa yang terjadi pada komandannya, Yani, tetapi kabel telepon telah diputus.

S. Parman dimasukkan ke dalam truk dan dibawa ke basis gerakan di Lubang Buaya. Malam itu, bersama dengan tentara lain yang telah ditangkap hidup-hidup, S. Parman ditembak mati dan tubuhnya dibuang di sebuah sumur bekas.

Jenazah Parman dan 6 korban lainnya ditemukan pada 4 Oktober dan diberi pemakaman kenegaraan pada hari berikutnya, Hari Angkatan Bersenjata pada tanggal 5 Oktober, sebelum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata.

Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah