Karenanya, pria yang memiliki ciri khas dengan iket di kepala itu menuturkan jika 1 Oktober merupakan momentum untuk memandang masa depan.
Baca Juga: Sempat Minta Dikawini Dedi Mulyadi, Nenek Ngaku Artis Ini Ternyata Pernah 3 Kali Kawin
"Karena itu, 1 oktober adalah momentum untuk memandang masa depan agar peristiwa kelam itu tidak kembali terulang," lanjut Dedi Mulyadi.
Lebih lanjut Dedi Mulyadi menegaskan untuk menghidupkan Pancasila di Indonesia ini setidaknya harus dilakukan beberapa hal.
"Peletakan dasar ketuhanan dalam hak kemanusiaan, kebersamaan, demokrasi, keadilan hukum dan ekonomi adalah jalan hidup negara Pancasila," tegasnya.
Dedi Mulyadi menambahkan jika hal tersebut tidak bisa dilakukan, maka Pancasila hanya jadi jargon yang tidak memiliki kesaktian.
"Kalau hal ini kita tinggalkan, maka Pancasila hanya menjadi jargon yang hilang kesaktiannya," katanya.
Sebagai informasi, Dedi Mulyadi merupakan anak seorang mantan tentara yang pensiun dini.
Menurut Dedi Mulyadi, sang ayah pensiun dini karena sakit akibat diracun oleh mata-mata Belanda.