Sebut Kini Polisi Jadi Alat Pemukul Penguasa, Rizal Ramli: Harus Netral dan Jadi Pengayom Masyarakat

- 15 Agustus 2022, 15:38 WIB
Rizal Ramli saatnmengunjungi pesantren Dzikir Al Fath Kota Sukabumi
Rizal Ramli saatnmengunjungi pesantren Dzikir Al Fath Kota Sukabumi /Manaf muhammad/

"Tapi makin kesini, Polisi semakin jadi alat politik yang berkuasa, semakin brangasan, menonjol sebagai kekuatan pemukul bukan pengayom," pungkas RR.

Seperti diketahui bahws kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J terus bergulir di Timsus Kapolri.

Saat ini sebanyak 16 personel polisi  ditangkap Timsus Kapolri terkait kasus pembunuhan Brigadir J.

Baca Juga: Kumpulan Kata Mutiara Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2022, Cocok Dijadikan Status Medsos saat HUT RI ke 77

Seluruh personel polisi tersebut  kini ditempatkan di tempat khusus atas dugaan bertindak tidak profesional dalam penanganan Tempat Kejadian Perkara tewasnya Brigadir J.

Kemudia pada konferensi pers, 9 Agustus 2022 Kapolri Jenderal Listyo Sigit  Prabowo telah mengatakan bahwa terdapat total 31 polisi yang diduga melanggar kode etik.

Dengan tambahan 5 polisi setelah pernyataan Kapolri, dengan demikian, total polisi yang diduga melanggar kode etik sebanyak 36 orang.

Sebelumnya  Rizal Ramli mengatakan bahwa salah satu kunci penting dalam pembenahan penegak Polri adalah terkait pada sistem seeksi dan promosi jabatan.

Serta sudah menjadi rahasia umum terkait seleksi dan promosi jabatan ditubuh Polri adalah tergantung koneksi.

Sehingga hal tersebut akan menyebabkan aparat kepolisian yang tidak mempunyai karakter juga tidak profesional.***

Halaman:

Editor: Ilham Hambali

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah