Kabar Buruk, 21 Karyawan Unilever Positif Corona, Operasional Pabrik Sementara Dihentikan

- 4 Juli 2020, 10:18 WIB
LOGO baru Unilever: Warganet kembali dihebohkan oleh unggahan logo baru Unilever yang diduga mendukung LGBT dan ramai serukan boikot berhenti gunakan produknya.
LOGO baru Unilever: Warganet kembali dihebohkan oleh unggahan logo baru Unilever yang diduga mendukung LGBT dan ramai serukan boikot berhenti gunakan produknya. /Instagram @unilever/*/@unilever

MANTRA SUKABUMI - PT Unilever saat ini sedang menghadapi masalah yang sangat serius, dikarenakan 21 karyawannya dari bagian engineering yang bekerja di gedung TBB pabrik Cikarang telah dinyatakan terkonfirmasi positif virus corona.

Hal tersebut membuat pihak perusahaan pun langsung membuat keputusan untuk menghentikan sementara operasional di pabrik tersebut.

Informasi terpaparnya karyawan Unilever itu dinyatakan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah.

Baca Juga: Hukum Menggunakan Hand Sanitizier Saat Hendak Shalat

Diketahui, hingga Kamis sore 2 Juli 2020 tercatat sebanyak 21 orang karyawan Unilever telah dinyatakan positif Covid-19.

Kepastian itu didapat setelah seluruh karyawan dilakukan tes PCR.

“Benar, kami juga telah menelusuri hal tersebut. Sebanyak 21 karyawan di PT Unilever dinyatakan positif dan telah dilakukan isolasi, baik di rumah sakit atau wisma rujukan pemerintah," katanya

Baca Juga: India Siap Bela Negara, PM Modi Kunjungi Perbatasan Himalaya dan Sebut India Lebih Kuat Militernya

Akibatnya, saham PT Unilever Indonesia Tbk saat ini telah merosot hingga 1,55 persen atau setara dengan 125 poin, yaitu Rp 7.950 per saham dari Rp 8.050 per saham.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiranrakyat-cirebon.com dengan judul "21 Karyawan Positif Corona, Unilever Hentikan Operasional Pabrik hingga Saham Ikut Terjun Bebas"

Menurut informasi pada Jumat 3 Juli 2020, saham Unilever Indonesia sudah mulai melemah hingga berada di angka Rp 8.000 per saham.

Bahkan saat ini saham dari merek Rinso, Royco, Kecap Bango hingga es krim Walls, merosot ke harga Rp 7.900 per saham.

Di mana sebanyak 34.296 saham yang diperdagangankan 3.637 kali sahamnya senilai Rp 27,28 miliar.

Baca Juga: Rubble, Kucing Tertua di Dunia Meninggal pada Usia 31 Tahun

Sebagai tanggapan, Direktur Corporate Affairs dan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk, Sancoyo Antarikso mengungkapkan bahwa perusahaan memahami bahwa produknya merupakan bagian penting dalam keseharian konsumen.

“Oleh karena itu perlu kami sampaikan bahwa hal ini tidak akan mempengaruhi pasokan kepada konsumen. Stok yang ada di gudang kami maupun di gudang distributor dan pelanggan masih mencukupi,” kata Sancoyo dalam keterangan resmi pada Kamis, 2 Juli 2020

Sementara itu, PT Unilever akan terus memastikan bahwa semua standar keselamatan dan kesehatan kerja di pabrik terpenuhi sebelum kembali membuka operasional pabrik secara normal.

Baca Juga: Program Satu Juta Nelayan Berdaulat Mulai Digarap Pemkab Sukabumi

“Unilever secara Global memiliki protokol yang tegas dalam menangani kasus Covid-19, dan kebijakan ini diterapkan pada seluruh kantor dan pabrik Unilever di 180 negara, termasuk di Indonesia,” jelas Sancoyo menutup pernyataan.** (Tim PR Cirebon)

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat Cirebon


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x