Hasan Basri: 75 Tahun Kemerdekaan RI dan Lahirnya Peradaban Baru

- 15 Agustus 2020, 21:14 WIB
Hasan Basri
Hasan Basri /

Tugas kita sebagai generasi penerus adalah melanjutkan perjuangan para pahlawan terdahulu dengan menghidupkan rasa nasionalisme, semangat persatuan dan kesatuan, juga ikut serta memajukan bangsa dan negara.

Terkait dengan fenomena pandemi, seluruh masyarakat harus bekerjasama, peduli dan sigap dengan situasi bersama agar kasus covid-19 di Indonesia segera mereda.

PR kedepan adalah bagaimana bangsa Indonesia bias terlepas dari ‘paksaan’ yang mengakibatkan kegagapan dalam beradaptasi dari kebiasaan konvensional ke era digital. Di bidang Pendidikan mislanya, Pandemi Covid-19 ini menunjukkan bahwa disrupsi pendidikan formal akibat faktor di luar Revolusi Industri 4.0 adalah suatu yang niscaya.

Baca Juga: Daftar 7 Tema dan Lirik Lagu Kemerdekaan Indonesia Cocok Diputar di Momen 17 Agustusan

Sebagaimana disebutkan oleh laman resmi UNESCO, disrupsi akibat Covid-19 telah mengakibatkan sekitar 1,5 miliar peserta didik di 191 negara terdampak kebijakan belajar dari rumah. Jumlah ini setara dengan 91,3 persen dari total peserta didik di dunia dari jenjang pendidikan pradasar hingga pendidikan tinggi.

Kondisi serupa terjadi pada semua negara di Asia Tenggara. Singapura, misalnya, 600.587 peserta didik tidak lagi dapat melakukan pembelajaran tatap muka seiring bertambahnya kasus positif Covid-19. Kondisi serupa dialami sekitar 7,9 juta peserta didik di Malaysia.

Menurut UNESCO, di Indonesia diprediksi sekitar 68,2 juta peserta didik dari berbagai jenjang pendidikan kini harus belajar dari rumah dengan mengandalkan internet atau media komunikasi digital lain.

Baca Juga: Logo Resmi HUT Kemerdekaan RI ke-75 Tahun 2020 dengan Tema Indonesia Maju

Adanya Covid-19 telah memaksa pemerintah untuk mempercepat proses transformasi digital inovasi dan penguatan teknologi. Mengutip pidato Presiden Joko Widodo “Saya ingin semua platform teknologi harus mendukung transformasi kemajuan bangsa. Peran media-digital yang saat ini sangat besar harus diarahkan untuk membangun nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan”.

Pada peradaban baru ini pedidikan misalnya, pentingnya pemerataan teknologi, penyediaan infrastruktur telekomunikasi hingga kepelosok daerah. Tidak hanya sektor Pendidikan, sektor-sektor lainnya seperti ekonomi, pariwisata, kesehatan haur menjadi perhatian bersama. Bagi Indonesia, ini kali pertama sepanjang usia kemerdekaan, mengalami transformasi sistem konvensional ke era digital. Mau tidak mau kita harus siap menghadapi peradaban baru.

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x