Network
MANTRA SUKABUMI – Berikut sejarah hingga tema HUT DKI Jakarta ke 496 yang jatuh pada hari ini, Kamis 22 Juni 2023.
Sebagaimana diketahui, Setiap tanggal 22 Juni, Kota DKI Jakarta memperingati hari jadinya dan tahun ini memasuki usia yang ke-496 tahun
Peringatan HUT DKI Jakarta ke 496 ini merupakan peringatan HUT Kota Jakarta yang telah berdiri sejak tahun 1527 silam dan diperingati setiap tanggal 22 Juni,
Baca Juga: Libur Panjang Hari Raya Idul Adha 1444 H Resmi Ditetapkan, Ini Rinciannya Berdasarkan SKB 3 Menteri
Pemprov DKI Jakarta mengusung "Jadi Karya untuk Nusantara" sebagai tema HUT DKI Jakarta ke 496 tahun ini.
Dilansir mantrasukabumi.com dari jakarta.go.id, tema HUT DKI Jakarta ke 496 kali ini Tema ini diambil sebagai amplifikasi slogan "Sukses Jakarta untuk Indonesia".
Tema ini memiliki makna akan kesiapan Jakarta untuk mengoptimalisasi seluruh sumber daya demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat, serta pemantik kemajuan bagi daerah lain di Indonesia.
Adapun logo tema HUT ke-496 DKI Jakarta bisa di akses melalui tautan yang tersemat
Berikut makna logo tema HUT DKI Jakarta ke-496.
Baca Juga: Ini Cara Dapatkan Sertifikat Halal Gratis dari Kemenag RI
Warna logo “Jadi Karya untuk Nusantara” dalam tema HUT ke-496 DKI Jakarta di dominasi warna biru muda, biru tua, hijau, kuning, dan merah.
Makna tiap warna dalam logo HUT ke-496 DKI Jakarta:
Biru Muda: Mewakili pertumbuhan Jakarta menjadi Kota Global.
Biru Tua: Mewakili komitmen Jakarta dalam memberikan rasa aman bagi warga.
Hijau: Mewakili harmoni, sinergi, dan integrasi masyarakat mencapai pembangunan berkelanjutan.
Kuning: Mewakili optimisme dan harapan transformasi Jakarta dari IKN menjadi Kota Bisnis berskala global.
Merah: Mewakili keberanian dan semangat Jakarta menghadapi berbagai tantangan baru di segala sektor.
Sementara bentuk filosofi logo “Jadi Karya untuk Nusantara” diantaranya:
Baca Juga: Onad Trend Twitter: Onad terlihat tidak senang dengan kertas briefing
Angka 496: Melambangkan usia Kota Jakarta di tahun 2023 yakni genap 496 tahun
Bentuk Spiral: Pergerakan, pertumbuhan, dan transformasi kota menuju Kota Bisnis berskala Global.
Kembang Api: Semangat dalam merayakan pembangunan kota yang berkelanjutan.
Manusia: Semangat sinergi seluruh warga menyambut pagelaran Internasional yang melibatkan Jakarta, seperti Keketuaan ASEAN hingga perpindahan Ibu Kota ke IKN Nusantara.
Atap Rumah: Jakarta yang siap menjadi rumah untuk melindungi seluruh warganya tanpa terkecuali.
Jika dilihat dari sejarah berdasarkan Portal Resmi Provinsi DKI Jakarta, Kota Jakarta bermula tercipta dari pelabuhan kecil di estuari sungai Ciliwung sekitar 500 tahun yang lalu. Pelabuhan kecil tersebut lambat laun bertransformasi menjadi pusat perdagangan internasional.
Kini, rekam jejak Jakarta bisa ditemukan melalui beberapa prasasti yang ditemukan di sekitar pelabuhan dan sepanjang sungai Ciliwung.
Sejarah tentang Jakarta tercatat oleh para pengembara Eropa di abad ke-16. Kala itu, Jakarta marak disebut sebagai Sunda Kalapa, yang merupakan pelabuhan utama kerajaan Sunda.
Baca Juga: Meski Kalah, STY Apresiasi Pemain Timnas Indonesia saat Melawan Argentina: Tidak Kalah Jauh
Penaklukkan Pangeran Fatahillah atas Portugis di Pelabuhan yang turut menjadi pusat perniagaan di Sunda Kelapa pada 22 Juni 1527 kemudian diperingati sebagai hari jadi Jakarta
Sejak itu, Pangeran Fatahillah mengganti nama Sunda Kalapa menjadi Jayakarta. Tanggal penyerangan tersebut hingga kini diperingati sebagai HUT Kota Jakarta.
Sebelum dikenal sebagai Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) hingga saat ini, Kota Jakarta telah mengalami beberapa perubahan nama sepanjang sejarahnya.
Seperti pada abad ke-16 misalnya. Saat itu VOC Belanda tiba dan mengambil alih kekuasaan atas Jayakarta dan mengganti namanya menjadi Batavia, yang diambil dari nenek moyang bangsa Belanda, Batavieren.
Batavia mulai menjadi pusat pergerakan nasional di awal abad ke-20 yang ditandai Kongres Pemuda Kedua tahun 1928.
Sejak dimulainya pendudukan Jepang di Indonesia akibat Perang Dunia II pada tahun 1942-1945, Batavia berganti nama menjadi Jakarta, atau Jakarta Tokubetsu Shi.
Sejak Proklamasi Kemerdekaan RI tahun 1945, Jakarta menjadi pusat kegiatan politik dan pemerintahan, yang kemudian secara resmi menjadi Ibu Kota Negara pada tahun 1966 berdasarkan Surat Keputusan (SK) yang dibuat oleh Dewan Perwakilan Kota Sementara Djakarta Raja
Sebagai Ibu Kota Negara, Jakarta berkembang pesat dengan dibangunnya lokasi bisnis, akomodasi, hingga kedutaan besar bagi negara sahabat.
Sebagai informasi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersinergi dengan berbagai pihak untuk menyukseskan rangkaian agenda HUT DKI Jakarta ke 496 hari ini.
Seluruh agenda akan digelar di beberapa titik Kota Jakarta. Adapun rangkaian acara tersebut adalah:
Baca Juga: Viral Momen Syuting Syahnaz dan Rendy Kjaernett Mandi Bareng di Air Terjun
Festival Jakarta Great Sale (21 Mei–21 Juli 2023)
Kegiatan Literasi (22 Mei–22 Juni 2023
Semasa Piknik (2–4 Juni 2023)
Uji Emisi Akbar (5 Juni 2023)
Pekan Raya Jakarta / Jakarta Fair (14 Juni–16 Juli 2023)
Jakreatifest (16 Juni–3 Juli 2023)
Indonesia Comic Con Pop Asia (23–25 Juni 2023)
Demikian informasi lengkap mengenai sejarah hingga link download tema HUT DKI Jakarta ke 496 yang jatuh pada hari ini, Kamis 22 Juni 2023.***
