Inilah Makna Keunikan dari Tradisi Tato Suku Mentawai

- 3 Juli 2023, 06:00 WIB
Inilah Makna Keunikan dari Tradisi Tato Suku Mentawai
Inilah Makna Keunikan dari Tradisi Tato Suku Mentawai /Mantra Sukabumi

Tidak hanya motif-motif di atas, ada banyak hingga ratusan motif tato suku Mentawai.

Motif-motif tato juga menjadi penegasan untuk penyebaran orang Mentawai. Ada perbedaan antar wilayah. Di daerah Siberut hampir sama tatonya dengan Sarereket karena sungai Siberut berhulu di Sarereket.

Sedangkan di daerah Saibi tatonya sama dengan Simatalu, Siberut Barat karena sungainya berhulu dari sana.

Perbedaannya sendiri mengikuti hulu sungai karena pemukiman Mentawai didirikan di lembah sepanjang sungai.

Penatoan dalam suku Mentawai ada tiga tahap. Pertama, saat usia sudah 11-12 tahun dan ditato di bagian pangkal lengan. Kedua, berusia 18-19 tahun dan ditato di area paha, dan ketiga, usia lebih dari 19 tahun dianjutkan pola durukat di bagian tulang rusuk bagian dada, titi takep atau telapak tangan, Titi Rere atau kaki bagian paha dan kaki, serta Titi puso atau pusar di bagian perut. Setelah itu dilanjutkan hingga seluruh tubuh.

Untuk anak-anak yang menginjak usia 11-12 tahun, orangtua mereka akan memanggil sikerei dan rimata (kepala suku). Setelah itu akan dirundingkan hari dan bulan untuk pelaksanaan penatoan. Saat hari dan bulan sudah ditentukan, kemudian memilih sipatiti atau seniman titi (tato).

Baca Juga: 7 Destinasi Wisata Pantai Palabuhanratu Sukabumi Dengan Panorama yang Indah dan instagramable

Sebelum dilaksanakan penatoan, Punen Enegat atau upacara inisiasi dilaksanakan dengan dipimpin sikerei dan diikuti oleh masyarakat satu kesukuan.

Tuan tumah akan menyembelih babi dan ayam. Hasil dari penyembelihan kemudian dimakan bersama para tamu punen dan sebagai upah sikerei. Upacara tersebut dilakukan di paturukat, galeri milik seniman.

Halaman:

Editor: Ina Herlina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah