Tak Boleh Simbolkan Referensi Negatif, Kades Bertato Penuh Dikritik Dirjen Polpum Kemendagri

- 13 September 2020, 21:53 WIB
Viral! Kades Bertato di Banjarnergara, Hoho Ngaku Santai Dicap Negatif, Kemendagri Minta Dihapus /instagrambanjarnegara
Viral! Kades Bertato di Banjarnergara, Hoho Ngaku Santai Dicap Negatif, Kemendagri Minta Dihapus /instagrambanjarnegara /


MANTRA SUKABUMI - Welas Yuni Nugroho, Pria berusia 36 tahun, merupakan seorang Kepala Desa Purwasaba, Mandiraja, Jawa Tengah, yang kini tengah menjadi sorotan warganet karena memiliki hampir 90% tato di sekujur tubuhnya.

Bahtiar, Direktur Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) menyarankan agar tato tersebut dihapus.

Seperti yang dikutip mantrasukabumi.com dari laman rri.co.id, Bahtiar kembali menyatakan, kalau sudah viral ya sudah, tapi buka saja tatonya, mungkin maksudnya untuk gaul tapi pejabat negara memang tidak boleh menyimbolkan persepsi negatif masyarakat.

Baca Juga: [UPDATE] Foto Pelaku Penusukan Syech Ali Jaber dan Video Pelaku tengah Dihakimi Masa

Baca Juga: Resmi Berlaku Senin Besok, Warga Jawa Timur Akan Dikenai Denda Rp250 Ribu Bila Langgar Aturan Ini

Menurutnya, seorang pemimpin bukan hanya cerdas, tetapi sikapnya harus memberikan teladan. Meski tidak ada hubungan orang bertato melakukan korupsi. Namun, persoalannya hanya ada di sosial kultural.

“Menjadi kepala desa disamping memiliki pengetahuan pemerintahan, jika mendapat respon negatif harus memperhatikan masyarakat,” tutup Bahtiar saat dihubungi RRI, pada Minggu, 13 September 2020.

Baca Juga: Jeritan Buya Syafii Maarif, Surati Presiden Joko Widodo Soroti Banyaknya Dokter yang Meninggal

Kades yang akrab disapa Hoho mengaku menyukai tato sejak masih kecil. Dia rupanya terinspirasi film-film bertemakan mafia-mafia bertato sehingga berani memasang tato di tubuhnya. Setidaknya ada 30 kali Hoho mentato tubuhnya.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x