MANTRA SUKABUMI – Ramainya perbincangan mengenai gempa megathrust belakang ini membuat resah masyarakat. Terutama masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir pantai selatan pulau Sumatra, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Dikabarkan dari banyak sumber media, kabar ini berawal dari kajian ilmuwan ITB Bandung yang memprediksi bakal terjadi gempa berkekuatan besar di zona megathrust Laut Selatan wilayah Indonesia dan berpotensi terjadinya tsunami ketinggian gelombang 20 m.
Sebenarnya kabar prediksi seperti ini sudah lama berhembus dari tahun ke tahun lalu, tetapi kabar kali ini dengan bantuan media sosial yang gencar dengan berbagi informasi, menuntut pihak BMKG harus bersikap.
Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian
Baca Juga: Viral Gunung Salak Terbelah, BNPB Ingatkan Masyarakat untuk Waspadai Hal Ini
Dilansir dari laman Instagram @infobmkg yang diunggah pada Sabtu, 27 September 2020, hal ini disampaikan pihak BMKG dalam menyikapi kabar meresahkan tersebut. Respon yang hati-hati dari BMKG dengan beberapa ahli kebumian bertanya-tanya. Apakah masyarakat sudah benar dalam memaknai megathrust?
Dimulai dengan pertanyaan sederhana, dan mendapatkan jawaban, ternyata masih banyak yang belum tepat memahaminya.
Gempa megathrust dipahami sebagai sesuatu yang baru dan akan segera terjadi dalam waktu dekat, kekuatan sangat besar, dan menimbulkan kerusakan serta tsunami dahsyat. Pemahaman seperti ini tentu kurang tepat.