Network
MANTRA SUKABUMI - Cai Changpan alias CP atau biasa disapa Antoni kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Kota Tangerang, Banten, Senin, 14 September 2020 lalu.
Pria 50 tahun asal Cina yang dijebloskan penjara karena terbukti sebagai bandar narkoba itu kabur dengan cara membuat jalur tikus di gorong-gorong Lapas.
Sampai saat ini pengejaran terhadap napi tersebut terus dilakukan. Bahkan, yang lebih mengejutkannya lagi, bahwa pihak Kepolisian Resor Metro Tangerang Kota menyiapkan imbalan sebesar Rp100 juta kepada siapa saja yang bisa memberikan informasi akurat tentang keberadaan pria yang sudah ditetapkan sebagai buron tersebut.
Baca Juga: Moeldoko Ancam KAMI, Kalau Paksakan Kehendak Kita Akan Buat Perhitungan
Baca Juga: Amin Rais Secara Resmi Umumkan dan Deklarasi Parpol Barunya Bernama Partai Ummat
Tak hanya itu, poster pencarian orang tersebut dikeluarkan oleh Polres Metro Tangerang Kota.
Dalam poster tersebut, dijelaskan bahwa Cai Changpan merupakan napi yang kabur.
"DICARI NAPI KABUR, nama Chai Changpan Alias Antoni, usia 53 th, kewarganegaraan Cina, kasus narkotika (hukuman mati)," tulis pada poster seperti yang dikutip mantrasukabumi.com dari laman rri.co.id, pada Kamis, 1 Oktober 2020.
Lebih lanjut, dalam poster tersebut tertulis, apabila ada warga yang mengetahui dapat menghubungi Kepala Satuan Narkoba Polresta Tangerang Kota di nomor 0812 5317 8671.
"Apabila mengetahui buronan tersebut dan memberikan informasi dan menangkap buronan tersebut akan diberikan hadiah sebesar Rp100.000.000 (Seratus Juta Rupiah)," sambung tulisan dalam poster tersebut.
Baca Juga: Gawat, Fadli Zon Bocorkah PKI Adalah Dalang G30S 1965, Simak Penjelasannya
Baca Juga: Mengejutkan, Ini Respon Menkes Terawan Setelah Namanya Viral di Acara Mata Najwa
Yusri Yunus selaku Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi telah membenarkan bahwa Cai Changpan sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) atau buron.
Selain pihak kepolisian yang membantu dalam pengejaran, kasus tahanan kabur ini juga membuat Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen Pas) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia turun gunung untuk melakukan pengejaran.*
