Berangkatkan 360 Jemaah Seluruh Indonesia, Kemenkes Imbau Patuhi Protokol Kesehatan

- 4 November 2020, 08:47 WIB
Ilustrasi calon jemaah umrah. Berangkatkan 360 Jemaah Seluruh Indonesia, Kemenkes Imbau Patuhi Protokol Kesehatan
Ilustrasi calon jemaah umrah. Berangkatkan 360 Jemaah Seluruh Indonesia, Kemenkes Imbau Patuhi Protokol Kesehatan /Antara Foto/Sigid Kurniawan./

MANTRA SUKABUMI - Pemerintah Arab Saudi terhitung sejak 1 November 2020 membuka kembali akses beribadah umrah bagi warga negara dari seluruh dunia.

Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia, sekitar 80% penduduk Indonesia adalah muslim. Pada umumnya masyarakat muslim Indonesia melaksanakan umrah menuju Masjidil Haram di Arab Saudi melalui travel umrah atau sebuah perusahaan travel atau biro perjalanan yang khusus menyelenggarakan jasa perjalanan umrah yang banyak tersebar di Indonesia.

Mereka menyediakan berbagai fasilitas yang memudahkan jamaah sehingga konsentrasi jamaah hanya pada pelaksanaan ibadah umrah saja di Masjidil Haram di Mekkah dan Madinah.

Baca Juga: Sesungguhnya Allah SWT Larang Bagi Siapapun yang Harapkan Bantuan dari Seseorang, Kenapa?

Baca Juga: Jangan Khawatir NIK KTP Tidak Terdaftar di eform.bri.co.id/bpum, Begini Cara Atasinya

Kesempatan ini tentu disambut baik oleh para penyelenggara dan jemaah khususnya di Indonesia. Pada umrah perdana (1/11) lalu telah diberangkatkan sebanyak 360 jemaah dari seluruh Indonesia.

Sebagaiman dikutip mantrasukabumi.com dari laman kemenkes.go.id pada Rabu, 4 November 2020. Kemenkes Imbau Jemaah Umrah Patuhi Protokol Kesehatan.

Merespons hal tersebut, Kementerian Kesehatan RI mengingatkan para jemaah umrah untuk selalu menjaga kesehatan dirinya mengingat saat ini masih pada masa pandemi COVID-19.

Kepala Pusat Kesehatan Haji, Eka Jusup Singka, mengimbau para jemaah umrah Indonesia baik yang sudah berangkat maupun yang berencana untuk menjalankan ibadah umrah agar selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk memastikan keselamatan dan kesehatan mereka.

''Jemaah agar selalu mematuhi protokol kesehatan yang ada, selalu menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,'' kata Eka.

Meskipun pemerintah Arab Saudi membatasi jumlah jemaah yang dapat beribadah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, namun melihat prosesi peribadatan umrah yang tidak hanya melaksanakan tawaf dan sai tetapi juga ada agenda wisata religi ke sejumlah tempat bersejarah.

Oleh karenanya tidak menutup kemungkinan terjadinya kerumunan massa yang berpotensi menimbulkan risiko penularan COVID-19 antar jemaah lintas negara. Eka pun memberikan perhatian terhadap situasi tersebut.

''Hindari melakukan kegiatan yang tidak perlu. Sebisa mungkin hindari kerumunan orang dan jangan mengunjungi peternakan unta,'' tegasnya.

Baca Juga: Buruan Cek Penerima BPUM BRI Melalui eform.bri.co.id, Jika NIK KTP Tidak Terdaftar, Lakukan Cara Ini

Tak lupa Eka meminta agar jemaah umrah asal Indonesia untuk selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, salah satunya dengan mengonsumsi makanan bergizi.

Dengan makanan bergizi maka tubuh akan lebih fit sehingga imunitas dapat terjaga dan terhindar dari penularan penyakit, tidak hanya COVID-19, tetapi juga MERS-COV yang pernah merebak di kawasan timur tengah.

Di samping itu, Eka berharap para penyelenggara umrah (KBIHU) pun mempunyai tanggung jawab akan aspek keselamatan dan kesehatan jemaahnya.

Mereka berkewajiban dalam mengingatkan jemaahnya untuk selalu mematuhi semua ketentuan kesehatan yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi.

 Apabila protokol kesehatan dilanggar, tentu bakal berisiko meningkatkan jumlah kasus COVID-19 dari jemaah umrah di Saudi. Jangan sampai abainya penyelenggara dan jemaah terhadap protokol kesehatan dapat menambah kasus positif dan melahirkan klaster baru di sana.**

 

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x