MANTRA SUKABUMI – Ferdinand Hutahaean, mantan politisi Partai Demokrat yang akhir-akhir ini kerap melontarkan kritik kepada tokoh-tokoh politik negeri, kembali berikan komentar melalui akun media sosial Twitter pribadinya.
Dalam cuitan yang diposting pada hari Rabu, 18 November 2020 pukul 9.38 WIB, Ferdinand mengomentari pernyataan yang mengandung provokasi dari pidato Imam Besar organisasi Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Dalam potongan video berdurasi 40 detik tersebut, terlihat Habib Rizieq sedang berpidato dihadapan umat dan rekan-rekannya. Habib Rizieq Shihab menegaskan, untuk pemerintah dan kepolisian agar segera menindak pelaku penistaan agama, supaya tidak terjadi peristiwa teror seperti di Prancis.
Baca Juga: Tips Handal Membuat PIN ShopeePay yang Aman untuk Menjaga Keamanan Akun
Baca Juga: Habib Rizieq Peringatkan Polisi Soal Aksi Teror, Ferdinand Hutahaean Berikan Pendapat Ini
“Kepada pemerintah, khususnya kepolisian, kita ngasih tau. Kalau tidak ingin kejadian seperti di Prancis, penghina nabi dipenggal, saudara. Tolong, kalau ada laporan penista-penista agama itu diproses,” tegas Habib Rizieq.
“Yang menghina Nabi, menghina Islam, menghina ulama, proses. Kalau tidak diproses, jangan salahkan umat Islam, kalau besok kepalanya ditemukan di jalanan,” lanjutnya.
Dalam cuitannya, Ferdinand mengatakan kepada Divisi Humas Polri bahwa sesuai perkataan HRS, maka laporan PMKRI tahun 2016, yang melaporkan Habib Rizieq Shihab atas dugaan penistaan agama harus diproses.
“Pak Polisi, sesuai omongan Rizieq Sihab, kalau ada penista-penista agama proses, maka tolong laporan PMKRI tahun 2016 yang melaporkan Rizieq Sihab tentang penistaan agama agar diproses. @DivHumas_Polri” tulisnya dalam akun @FerdinandHaean3
Pak Polisi, sesuai omongan Rizieq Sihab, kalau ada penista2 agama proses, maka tolong laporan PMKRI tahun 2016 yg melaporkan Rizieq Sihab tentang penistaan agama agar diproses.@DivHumas_Polri https://t.co/Rwqh3ljlnR— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) November 18, 2020
Kemudian dalam cuitan selanjutnya, Ferdinand menyebut bahwa ujaran provokasi kekerasan yang dilontarkan oleh Habib Rizieq Shihab terkesan ‘mengerikan dan barbar’.
“Ancaman penggal kepala yang dilontarkan oleh HRS itu mengerikan dan barbar,” tulis Ferdinand.
Ancaman penggal kepala yang dilontarkan oleh HRS itu mengerikan dan barbar. Intimidasi dan menakut-nakuti serta bentuk provokasi baik langsung atau tdk langsung bg pengikutnya untuk menumpahkan darah, membunuh siapa sj yg mrk anggap menista agama.@DivHumas_Polri @Puspen_TNI— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) November 18, 2020
Baca Juga: Gus Baha: Bahaya yang Paling Ngeri Adalah Orang yang Mau Tidur
Baca Juga: Mau Tahu Kapan Bantuan BLT BSU BPJS Termin 2 Tahap 4 dan 5 Cair, Ini Jawaban Kemnaker
“Intimidasi dan menakut-nakuti serta bentuk provokasi baik langsung atau tidak langsung bagi pengikutnya untuk menumpahkan darah, membunuh siapa saja yang mereka anggap menista agama. @DivHumas_Polri @Puspen_TNI” imbuhnya.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie, pada hari yang sama juga turut memberikan komentar terkait video tersebut. Menurutnya, pidato HRS itu bersifat menantang, serta mengandung kebencian dan permusuhan.
“Ini contoh ceramah yang bersifat menantang dan berisi penuh kebencian dan permusuhan yang bagi aparat pasti harus ditindak. Jika dibiarkan provokasinya bisa meluas & melebar.” tulis Jimly.
“Hentikan ceramah seperti ini, apalagi atasnamakan dakwah yang mesti dengan hikmah & mau'zhoh hasanah.” pungkas pemilik akun @JumlyAs tersebut.**