Kritik Hadi Tjahjanto Soal Propaganda Media Sosial Ancam NKRI, Fadli Zon: Panglima TNI Tidak Cerdas

- 22 November 2020, 18:12 WIB
Fadli Zon/MEDIA PAKUAN
Fadli Zon/MEDIA PAKUAN /

MANTRA SUKABUMI - Politisi partai Gerindra Fadli Zon mengkritik pernyataan panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang mengungkapkan bahwa propaganda media sosial dapat mengancam keutuhan NKRI.

Menurut panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dengan pangkat jenderal bintang empat ini, dampak pengguna media sosial dan segala aktivitas dunia maya dapat secara instan mempengaruhi keutuhan sebuah negara.

Atas pernyataannya, Fadli Zon menilai pernyataannya merupakan hal yang tidak cerdas. Hal ini ia sampaikan melalui aku Twitternya @fadlizon.

Baca Juga: Tips Handal Membuat PIN ShopeePay yang Aman untuk Menjaga Keamanan Akun

Baca Juga: Habib Ali Al-Jufri: Memamanas-manasi Negara dengan Dalih Agama, Kemungkinan Orang Bodoh atau Penipu

"Pernyataan yg tdk cerdas dr seorang Panglima TNI. Masih belum mengerti demokrasi," tulis Fadli Zon sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter @fadlizon pada Minggu, 22 November 2020.

Ia juga menilai bahwa panglima TNI masih belum mengerti soal demokrasi yang menjadi sistem pemerintahan di Indonesia.

Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebutkan, segala aktivitas dunia maya dapat secara instan mempengaruhi keutuhan sebuah negara.

“Mau tidak mau, suka atau tidak suka, kita harus mengakui bahwa media sosial telah dapat dimanfaatkan sebagai media propaganda, media perang urat syaraf,” kata Hadi Tjahjanto dalam sebuah webinar, Sabtu, 21 November 2020.

"Dengan pengunaan dan jangkauan yang luas, media sosial menjadi media yang efektif untuk melakukan perang informasi atau pun perang psikologi. Sekarang kita mengenal hastag, trending topic. Dahulu kita menyebutnya sebagai tema propaganda,” tambahnya.

Menurut Hadi, belakangan propaganda lewat sosial media pun masif terjadi di Tanah Air yang keseluruhannya sangat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Tahap 4 Anda Tidak Cair, Ternyata Ini Alasan Kemnaker Mengenai Masalah Itu

Salah satunya, lanjut yaitu penyebaran berita bohong atau hoaks yang mendiskreditkan pemerintah, dengan sasaran utama masyarakat awam dan generasi muda agar terbakar emosinya.

Kemudian, provokasi dengan mengeksploitasi isu SARA seperti penistaan tokoh masyarakat, tokoh agama, perlakuan etnis tertentu, atau pun kasus rasisme terhadap mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya, Jawa Timur.**

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x