Ricky Soebagdja pun mempertanyakan keputusan tersebut kepada panitia All England, karena adanya sebagian besar Tim Indonesia yang diharuskan menjalani isolasi selama 10 hari.
"Karena sebagian besar itu memang atlet semua, otomatis tadi langsung pada saat tadi memberikan informasi, kebetulan yang terakhir kali main itu Hasan dan Hendra. Ya setelah itu, semua di antar oleh panitia langsung ke hotel dan harus diisolasi masing-masing," kata Ricky.
Selain itu, ia pun memaparkan jika Panitia Tim Indonesia sempat mendatangi panitia pihak All England, namun dari pihak panitia tersebut mengaku tak bisa apa-apa sebab hal tersebut merupakan keputusan dari Pemerintah Inggris.
“Indikasinya memang ada seseorang, dan kita tidak tahu, di dalam satu penerbangan itu terkena Covid-19. Nah dampaknya, justru ke Tim Indonesia, karena satu penerbangan dari Istanbul ke Birmingham,” ungkapnya Panitia Tim Indonesia itu.
Baca Juga: Tak Lagi Mimi, Begini Sapaan Anang Hermansyah pada Krisdayanti, Netizen: Untung gak Keceplosan
Sayangnya, ketika ditanya siapa orang yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut, pihak Pemerintah Inggris tidak memberikan penjelasan mengenai hal tersebut.
Sehingga menimbulkan kejanggalan diantara para atlet dan juga pihak dari Panitia Tim Indonesia pada Panitia Tim All England.
“Jadi itu intinya, dan itu kita sangat-sangat dirugikan. Mungkin nanti, kita tidak tahu, yang pasti hari ini memang tidak bisa. Karena tadi setelah Hasan, sebetulnya masih ada yang bertanding. Tapi harus menarik diri, otomatis kita langsung kembali ke hotel,” tutur Ricky Soebagdja.
Tak hanya itu saja, Ricky Soebagdja pun mengungkapkan jika pihak Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) dan panitia pelaksana All England 2021 lepas tangan dan tidak bisa melakukan apa-apa atas kasus yang menimpa atlet Indonesia yang dipaksa mundur dari turnamen. Pasalnya, hal ini sudah menjadi regulasi Pemerintah Inggris.