Network
MANTRA SUKABUMI - Jika diuangkan, berapa harga Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020 seberat 556 gram seperti milik Greysia Polii.
Medali adalah lambang kekuatan, kecepatan dan ketepatan tingkat dunia, begitu pula Medali Emas yang diraih oleh Greysia Polii di Olimpiade Tokyo 2020.
Dalam Olimpiade Tokyo 2020 para atlet dari seluruh dunia berjuang sekuat tenaga, mengadu strategi, untuk mendapatkannya termasuk Greysia Polii/Apriyani.
Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes
Tak mudah, butuh bertahun-tahun mempersiapkan diri untuk meraih satu koin besar yang terbuat dari emas, perak dan perunggu, yang disebut medali olimpiade itu.
Karena itu, benda tersebut adalah benda yang tak ternilai lantaran sejarah perjuangan yang menyertainya.
Namun, menarik juga untuk mengetahui, berapa sebenarya harga riil sebuah medali olimpiade jika diuangkan.
Dikutip mantrasukabumi.com dari wtsp.com bahwa medali emas seberat 556 gram tersebut harganya lebih murah dari yang Anda kira.
Pasalnya, medali emas tersebut tidak seluruhnya terbuat dari emas, terkecuali satu-satunya pada Olimpiade St. Louis.
Menurut catatan sejarah Olimpiade, satu-satunya medali emas yang terbuat dari logam emas murni adalah selama pertandingan Olimpiade St. Louis pada tahun 1904 dan Olimpiade London pada tahun 1908.
Medali saat ini hanya enam gram yang terdiri dari lapisan emas, dengan sisanya terbuat dari perak murni.
Itu artinya, hanya sekitar satu persen dari medali yang benar-benar terbuat dari emas.
Pada 2 Agustus 2021, harga emas menurut situs harga-emas.org adalah Rp869.989 per gram dan perak dihargai Rp11.527 per gram. Dengan perhitungan tersebut maka harga medali emas Olimpiade kira-kira bernilai Rp11.559.784.
Baca Juga: Peristiwa Unik Terjadi di Olimpiade Tokyo, Medali Emas Cabang Lompat Tinggi Sepakat Dibagi Dua
Dengan angka tersebut artinya harga medali emas Olimpiade sebenarnya tidak lebih mahal dari harga MacBook Pro, atau jam tangan Rolex termurah, atau harga tiket penerbangan ke Tokyo.
Medali di Olimpiade Tokyo ini juga unik karena ternyata terbuat dari perangkat elektronik kecil yang didaur ulang.
Pembuat medali Olimpiade Tokyo menerima sekitar 78.985 ton perangkat bekas untuk membantu membuat 5.000 medali.
"Setiap medali yang akan diberikan kepada atlet selama Olimpiade Tokyo 2020 terbuat dari logam daur ulang," tulis situs web Proyek Medali Olimpiade Tokyo.
Meski nilainya tidak terlalu besar jika diuangkan, namun medali emas ini menjadi sesuatu yang tidak ternilai karena perjuangannya dalam mengharumkan nama bangsa di kancah Internasional.
Lantas berapa bonus yang didapat dari para atlet pemenang ajang Olimpiade ini?
Dikutip dari laman Kemenpora.go.id, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Zainudin Amali memastikan semua atlet, pelatih dan ofisial yang berangkat ke Olimpiade Tokyo 2020 akan mendapat apresiasi dari pemerintah.
Terutama para atlet yang sudah menyumbangkan medali untuk Indonesia dalam ajang olahraga paling bergengsi di dunia tersebut.
“Saya sudah sampaikan di bandara (saat menjemput atlet). Jangankan yang mendapatkan medali, yang tidak menyumbangkan medali pun akan kita apresiasi. Karena kita tahu bahwa masuk olimpiade itu sudah luar biasa perjuangannya,” kata Zainudin Amali
Hingga saat ini Menpora memang belum mengeluarkan angka berapa jumlah bonus yang akan diterima para atlet yang berlaga di Olimpiade, namun jika melihat pengalaman sebelumnya di Olimpiade Rio 2016.
Atlet peraih medali emas mendapat bonus 5 Miliar Rupiah, perak 2 Miliar Rupiah dan perunggu 1 Miliar Rupiah.***
