Jelang Penerapan New Normal, Pemerintah Harus Perhatikan Keselamatan dan Kesehatan Guru dan Siswa

30 Mei 2020, 06:59 WIB
Foto Hasan Basri /.*/Istimewa

MANTRA SUKABUMI - Presiden Joko Widodo secara resmi telah menggalakkan new normal di masa pandemi Covid-19 sebagai ikhtiar pemulihan kehidupan masyarakat secara bertahap.

Hal ini dimaksudkan upaya 'hidup berdampingan dengan virus corona', seiring beberapa negara di dunia yang mulai melonggarkan kebijakan karantina wilayah atau lockdown.

Kebijakan ini tentu akan mempengaruhi setiap lini sektor kehidupan masyarakat akibat pandemi Covid-19, termasuk dunia pendidikan yang selama ini melakukan pola belajar dari rumah.

Baca Juga: Beredar Kabar Anak Sekolah dapat Libur Lebaran 2020 di DKI Jakarta? Simak Faktanya

Menanggapi rencana sekolah akan dibuka jelang penerapan new normal, Hasan Basri selaku aktivis Milenial Tak Institute Jakarta menilai perlu kehati-hatian dan regulasi yang tepat agar tidak menimbulkan dampak yang lebih berbahaya.

Hasan meminta agar pembukaan sekolah harus menjamin Keselamatan dan Kesehatan guru, siswa, dan tenaga pendidik, sebagaimana disampaikan kepada mantrasukabumi.com, Jumat malam, 29 Mei 2020.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Sukabumi Sabtu 30 Mei 2020

“Urgensi kesehatan dirasa paling penting dalam aktivitas belajar mengajar siswa-siswi disekolah. Isu dimana sekolah akan kembali masuk langsung direspon dengan banyaknya penolakan khususnya dari para orang tua sebab keselamatan aialah hal yang tak  dapat ditawar menawar. Ya kita lihat berdasarkan survei KPAI mayoritas siswa setuju masuk sekolah. Namun, sebagian besar orang tua tidak setuju sekolah dibuka tanggal 13 Juni 2020”, demikian paparannya.

Tentu menjadi perhatian serius pemerintah agar ini sesuai dengan yang diharapakan kita semua tidak ada lagi penularan yang makin luas.

Baca Juga: Indonesia bersama ASEAN-China Siap Produksi Vaksin COVID-19

“Selain  itu ia juga juga meminta agar pembukaan sekolah harus dijamin oleh pernyataan dari Satgas Covid-19 di masing-masing wilayah, bahwa sekolah yang dibuka berada di wilayah hijau alias bebas virus corona”, Imbuhnya

Kebijakan yang akan diputuskan haruslah memperhitungkan persoalan tentang kesiapan para murid mulai dari bisakah anak-anak memahami bahwa perlu mengganti masker dalam setiap 4 jam atau saat maskernya mulai kotor atau basah? Bisakan anak-anak saling menjaga jarak, tidak memegang atau mengusap area wajah selama disekolah?.

Baca Juga: Kabar Baik Nenek Kamtin, Survivor Tertua Berusia 100 tahun Sembuh dari COVID-19

Bagaimana jika makanan dan minuman yang di konsumsi disekolah justru tidak higenis dan bahkan penggunaan toilet disekolah yang bergantian? Serta sudah siapkah para guru-guru melaksanakan tugas double dengan mengawasi dan mengontrol semuanya?  Belum lagi soal kesiapan APD dan fasilitas sekolah dalam kesiapan menjalankan kegiatan belajar mengajar dengan protokoler kesehatan yang maksimal.

“Maka kami dari Gerakan Millenial Talk Institute mendorong pemerintah untuk memperhatikan ini semua demi keselamatan dan Kesehatan kita semua”, Pungkasnya.**

 

Editor: Abdullah Mu'min

Tags

Terkini

Terpopuler