Dampak Pandemi COVID-19, Menko PMK Perkirakan Sekolah akan Dibuka Awal Tahun 2021

4 Juni 2020, 07:23 WIB
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.* /Instagram.com/@muhadjir_effendy

MANTRA SUKABUMI – Laju penyebaran COVID-19 masih terus menyebar di belahan nusantara Indoensia.

Pasalnya, korban ternfeksi dan meninggal dunia terus mengalami peningkatan jumlah.

Akibatnya, berbagai aktivitas manusia dibatasi karena kekhawatiran penyebaran massif, termasuk pembelajaran di sekolah.

Beberapa minggu ini, pemerintah melalui Kemendikbud telah memberlakukan belajar dari rumah sebagai konsekuensi COVID-19. Dan sampai detik ini masih belum ada kejelasan kapan pembelajaran akan dilaksanakan seperti biasanya di sekolah.

Bahkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memperkirakan kegiatan belajar mengajar di Indonesia baru akan dibuka pada awal tahun 2021, dan bukan dalam waktu dekat.

Baca Juga: Kehebatan KRI Klewang, Kapal Perang Siluman Buatan Indonesia, Kini?

Muhadjir mengatakan, hingga saat ini pemerintah masih melihat perkembangan situasi terkait pandemi COVID-19 di dalam negeri, sebelum akhirnya memutuskan untuk kembali membuka sekolah.

"Untuk membuka sekolah, masih kita lihat situasinya. Kemungkinan akhir tahun, atau awal tahun 2021," kata Muhadjir, di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu 3 Juni 2020.

Muhadjir menjelaskan, meskipun sekolah yang ada di Indonesia masih diperkirakan akan dibuka kembali pada awal tahun 2021, untuk tahun ajaran baru siswa, tetap akan diberlakukan pada pertengahan Juli 2020.

Pada tahun ajaran baru tersebut, para siswa akan belajar di rumah menggunakan sistem sekolah berbasis online atau daring.

Baca Juga: Beredar Kabar Luhut Binsar Pandjaitan Meminta Petani Setop Tanam Sayur demi Tiongkok, Ini Faktanya

Muhadjir menambahkan pembelajaran menggunakan sistem online tersebut akan dilakukan untuk seluruh siswa yang ada di Indonesia tanpa terkecuali.

"Untuk pendidikan itu, kalau tahun ajaran baru, kemungkinan tidak ada perubahan. Pertengahan Juli 2020 sudah tahun ajaran baru. Masih secara online, karena tidak ada jaminan (daerah yang terhindar COVID-19)," ujar Muhadjir.

Sebagai catatan, di beberapa wilayah yang ada di Indonesia, saat ini tengah mempersiapkan diri untuk memasuki kondisi normal baru. Pada era normal baru tersebut, ada kelonggaran aktivitas masyarakat, khususnya pada sektor perekonomian.

Baca Juga: Beredar kabar Sebut Jokowi Presiden Beda Kelas, Dulu VVIP Sekarang Kelas Ekonomi, Simak Faktanya

Baca Juga: Respon Keputusan Tiongkok, AS Pertimbangkan Warga Hong Kong Bisa Tinggal di Negaranya

Namun, pelonggaran aktivitas khususnya pada sektor perekonomian tersebut, tidak dilakukan untuk sektor pendidikan, karena memiliki risiko lebih tinggi terpapar COVID-19, khususnya terhadap anak-anak.

Hingga saat ini, di Indonesia, secara keseluruhan terdapat 28.233 kasus positif COVID-19. Dari total kasus positif tersebut, sebanyak 8.406 orang dinyatakan sembuh, sementara 1.698 orang meninggal dunia.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler