KPAI: Banyak Keluhan Selama Belajar di Rumah, Tugas yang Berat hingga Beban Kuota Internet

- 14 April 2020, 07:01 WIB
ILUSTRASI belajar di rumah.*
ILUSTRASI belajar di rumah.* /PIXABAY/

Pertama, aduan tersebut berisi tentang penugasan. Para siswa mengeluhkan jika tugas yang mereka dapat dirasa memberatkan dalam waktu yang mepet.

"Misalnya ada orang tua juga yang melaporkan tentang tugas anaknya itu. Jadi dia 250 soal dikerjakan dalam satu hari karena semua guru ngasih tugas," ujarnya.

Selain diharuskan menjawab soal yang banyak, para siswa pun ada yang dibebankan tugas untuk merangkum banyak buku dalam satu hari. Hal ini dirasa memberatkan oleh siswa dan juga orang tua siswa.

Aduan selanjutnya, selain harus menjawab soal, para siswa diharuskan untuk menulis pertanyaan yang disampaikan oleh guru mereka. Hal ini dikeluhkan karena membuat pekerjaan rumah anak-anak bertambah.

"Kemudian yang dikeluhkan anak-anak lagi adalah soal kuota internet. Ternyata banyak juga yang tidak mampu membeli kuota internet," sambungnya.

Artikel ini telah tayang di prfmnews.pikiran-rakyat.com dengan judul "Belajar di Rumah, 213 Siswa Mengadu ke KPAI Karena Tugas yang Berat"

Baca Juga: Benarkah Indonesia Sudah Produksi Obat Virus Corona? Simak Faktanya

Tak hanya itu, ada juga aduan terkait SPP atau iuran sekolah. Menurut Retno, banyak sekolah yang tetap dibebankan SPP secara total padahal pembelajaran dilakukan secara daring dan anak lebih banyak diajar oleh orang tuanya.

"Sebenarnya bisa dibicarakan dengan sekolah. Artinya bisa misalnya didiskon tidak bayar penuh karena proses belajar tidak disekolah jadi ada biaya yang tidak bisa dihitung karena tidak belajar di rumah," tegasnya.

Satu lagi yang dikeluhkan anak-anak sebenarnya tidak ada proses interaktif. Jadi memang lebih ke ngasih tugas setiap hari."

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: PRFM News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x