Pada tahun ajaran baru tersebut, para siswa akan belajar di rumah menggunakan sistem sekolah berbasis online atau daring.
Baca Juga: Beredar Kabar Luhut Binsar Pandjaitan Meminta Petani Setop Tanam Sayur demi Tiongkok, Ini Faktanya
Muhadjir menambahkan pembelajaran menggunakan sistem online tersebut akan dilakukan untuk seluruh siswa yang ada di Indonesia tanpa terkecuali.
"Untuk pendidikan itu, kalau tahun ajaran baru, kemungkinan tidak ada perubahan. Pertengahan Juli 2020 sudah tahun ajaran baru. Masih secara online, karena tidak ada jaminan (daerah yang terhindar COVID-19)," ujar Muhadjir.
Sebagai catatan, di beberapa wilayah yang ada di Indonesia, saat ini tengah mempersiapkan diri untuk memasuki kondisi normal baru. Pada era normal baru tersebut, ada kelonggaran aktivitas masyarakat, khususnya pada sektor perekonomian.
Baca Juga: Beredar kabar Sebut Jokowi Presiden Beda Kelas, Dulu VVIP Sekarang Kelas Ekonomi, Simak Faktanya
Baca Juga: Respon Keputusan Tiongkok, AS Pertimbangkan Warga Hong Kong Bisa Tinggal di Negaranya
Namun, pelonggaran aktivitas khususnya pada sektor perekonomian tersebut, tidak dilakukan untuk sektor pendidikan, karena memiliki risiko lebih tinggi terpapar COVID-19, khususnya terhadap anak-anak.
Hingga saat ini, di Indonesia, secara keseluruhan terdapat 28.233 kasus positif COVID-19. Dari total kasus positif tersebut, sebanyak 8.406 orang dinyatakan sembuh, sementara 1.698 orang meninggal dunia.**