40 Soal UAS PAS Bahasa Indonesia Jenjang SMA SMK Semester 2 Tahun Ajaran 2022 Lengkap dengan Kunci Jawaban

- 18 Mei 2022, 14:00 WIB
Kumpulan 40 contoh soal UAS dan PAS mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang SMA dan SMK lengkap denga kunci jawaban
Kumpulan 40 contoh soal UAS dan PAS mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang SMA dan SMK lengkap denga kunci jawaban /pexels.com/ Sarah Dietz

a. Kalau mau beli, silahkan mampir!
b. Silahkan cari!
c. Cari tas apa, Dik?
d. Silahkan Pilih, Dik!
e. Mau beli kaos kaki warna hitam?

Jawaban: d

12.    Cermati puisi berikut untuk menjawab soal!

Bencana
Kini kota menjadi mati
kaku dan membeku
aku sungguh tak sanggup
melihat orang menjadi ikan
dihanyutkan oleh bandang
selepas gaduh di pagi benderang itu
aku benar-benar kehilangan sejarah
tentang cerita yang memendam rasa

Suasana yang terdapat dalam kutipan puisi tersebut adalah ....
a. Kegalauan                d. Kesadisan
b. Kekacauan                e. Kemusnahan
c. Kepiluan

Jawaban: c

Baca Juga: Bonus Kunci Jawaban! Inilah Kisi-kisi Soal PAT IPS Kelas 7 SMP MTS Semester 2 Part 1

13. Cermati kutipan biografi!
Januari 1935, Hatta dan kawan-kawannya tiba di Tanah Merah, Boven Digoel (Papua). Desember 1935, Kapten Wiarda, pengganti van Langen, memberitahukan bahwa tempat pengasingan Hatta dan Sjahrir dipindah ke Bandaneira. Januari 1936 keduanya berangkat ke Bandaneira. Mereka bertemu Dr. Tjipto Mangunkusumo dan Mr. Iwa Kusumasumantri. Di Bandaneira, Hatta dan Sjahrir dapat bergaul bebas dengan penduduk setempat dan memberi pelajaran kepada anak-anak setempat dalam bidang sejarah, tata buku, politik, dan lain-lain.

Hal yang dapat diteladani dari tokoh Hatta dalam kutipan tersebut adalah . . .

a. Bersama kawan-kawannya pergi ke Tanah Merah.
b. Pindah dari Boven ke Bandaneira Januari 1936.
c. Bertemu Dr. Tjipto Mangkunkusumo di Bandaneira
d. Bergaul bebas bersama penduduk di mana pun berada.
e. Memberi pelajaran kepada anak-anak di Bandaneira.

Jawaban: e

14. Cermati ilustrasi berikut!

Chairul Tanjung lahir di Jakarta, 16 Juni 1962, dilahirkan di Jakarta dalam keluarga yang cukup berada. Ayahnya, A.G. Tanjung adalah wartawan zaman orde lama yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil. Chairul berada dalam keluarga bersama enam saudara lainnya. Ketika Tiba di zaman Orde Baru, usaha ayahnya dipaksa tutup karena berseberangan secara politik dengan penguasa saat itu. Selepas menyelesaikan sekolahnya di SMA Boedi Oetomo pada 1981, Chairul masuk Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (lulus 1987). Ketika kuliah inilah ia mulai masuk dunia bisnis. Ia mendapat penghargaan sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional 1984 1985. Demi memenuhi kebutuhan kuliah, ia mulai berbisnis dari awal yakni berjualan buku kuliah stensilan, kaos di kampusnya. Kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai pengusaha membuat bisnisnya semakin berkembang. Mengarahkan usahanya ke konglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya ketiga bisnis inti: keuangan, properti, dan multimedia. Di bidang keuangan, ia mengambil alih Bank Karman yang kini bernama Bank Mega.

Halaman:

Editor: Neng Siti Kulsum Ayunengsih


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah