Masa Belajar SMK Bertambah, Kemendikbud: Tak Semua SMK Masa Pembelajaran 4 Tahun Tergantung Program

- 21 Juni 2020, 16:52 WIB
ILUSTRASI SMK.*/ANTARA
ILUSTRASI SMK.*/ANTARA /

Selanjutnya semester tujuh belajar di kampus, dan semester delapan dan sembilan magang di industri baik di dalam maupun di luar negeri.

"SMK fast track lamanya empat tahun atau 4,5 tahun bertujuan agar kemampuan nonteknis atau soft skill siswa semakin kuat. Lho kok bisa? Soalnya pada program ini, tiga semester itu magang atau praktik kerja industri. Dengan magang siswa dapat belajar sambil bekerja ataupun sebaliknya bekerja sambil belajar. Pada saat magang itu, siswa akan berinteraksi, berdiskusi, akan dimarahin, mendapatkan target, dan pengalaman menarik lainnya," terang Wikan.

Pada program SMK fast track tersebut, begitu lulus siswa akan menerima ijazah SMK, ijazah D2, sertifikat kompetensi, serta sertifikat lulus magang. Dengan kerja sama yang baik dengan industri, maka diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang baik yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan dunia industri.

Baca Juga: 7 Daerah di Jawa Timur Masih Berstatus Zona Merah Covid-19, Kota Surabaya Tertinggi

"Program SMK fast track ini tidak otomatis wajib di seluruh SMK," jelas Mantan Dekan Sekolah Vokasi UGM itu.

Wikan menargetkan penerapan SMK fast track tersebut dapat berjalan pada tahun depan. Untuk tahap awal, proyek percontohan SMK fast track itu dilakukan untuk 10 SMK. Untuk program tersebut, SMK harus menjalin kerja sama dengan industri dan perguruan tinggi vokasi.

Hal itu penting agar kompetensi lulusan baik dan juga diserap oleh dunia industri. Kolaborasi yang dilakukan mulai dari penyusunan kurikulum, magang, sarana prasarana, hingga tenaga pengajar.

Baca Juga: UPP Palabuhanratu Cek Lokasi 'Kapal Karam' di Cisolok yang Terdeteksi Google Maps

Dalam kesempatan itu, Wikan juga meyakini bahwa SMK jika dirancang dengan serius maka akan menghasilkan lulusan yang kompeten. Misalnya saja teknisi las atau welder, yang mana jika mengikuti program SMK fast track selama empat atau 4,5 tahun diharapkan dapat menjadi teknisi las yang memiliki sertifikasi yang diakui industri dan bisa melakukan pengelasan yang spesial seperti pengelasan di bawah laut.

"Nah selama praktik kerja di industri, siswa itu bisa mematangkan kemampuannya dibidang pengelasan. Meski demikian, program ini belum diputuskan dan terus digodok agar lebih baik lagi," kata dia lagi.**

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah