Kunci Jawaban Soal Post Test Modul 2 Topik Guru Penggerak 2 Tentang Paradigma Berpikir Coaching

- 19 Mei 2023, 10:30 WIB
Kunci Jawaban Soal Post Test Modul 2 Topik Guru Penggerak 2 Tentang Paradigma Berpikir Coaching
Kunci Jawaban Soal Post Test Modul 2 Topik Guru Penggerak 2 Tentang Paradigma Berpikir Coaching /pexels.com / Monstera/

MANTRA SUKABUMI - Halo sahabat mantrasukabumi kali ini akan kami bagikan tentang kunci jawaban soal post test Modul 2 topik guru penggerak 2 tentang paradigma berpikir coaching.

Artikel ini akan membahas tuntas tentang kunci jawaban soal post test Modul 2 topik guru penggerak 2 tentang paradigma berpikir coaching yang akan dibahas secara lengkap dibawah ini.

Kunci jawaban soal post test Modul 2 topik guru penggerak 2 ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi guru dalam menjawab soal-soal post test yang terdapat pada Platform Merdeka Mengajar.

Dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber pada Jumat 19 Mei 2023,inilah kunci jawaban soal post test Modul 2 topik guru penggerak 2 tentang paradigma berpikir coaching.

Baca Juga: Kunci Jawaban Soal Post Test Modul 3 Latihan Pemahaman dan Cerita Reflektif Permainan Berbasis Digital Kaya Nu

1. Salah satu tujuan supervisi akademik adalah untuk mengembangkan kompetensi guru agar dapat melakukan pembelajaran yang berpihak pada murid. 

Untuk dapat melakukan itu, diperlukan paradigma berpikir bertumbuh dan keberpihakkan pada murid yang memberdayakan. Coaching menjadi sebuah pendekatan yang memberdayakan, karena diawali dengan paradigma berpikir coaching. 

Berikut ini yang bukan merupakan paradigma berpikir coaching adalah?

a. Bersikap terbuka dan ingin tahu

b. Memiliki kesadaran diri yang kuat

c. Fokus pada coachee/rekan yang akan dikembangkan

d. Fokus pada coach yang mengembangkan coachee

e. Mampu melihat peluang baru dan masa depan

Jawaban: d

2. Perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah ini 

1. Di dalam kelas, guru menggunakan beragam sumber bacaan.

2. Di dalam kelas, guru akan melakukan berbagai strategi pengelompokan siswa.

3. Di dalam kelas, guru memvariasikan media pembelajaran yang digunakan.

4. Di dalam kelas, guru akan memberikan tugas yang lebih banyak untuk murid-murid yang memiliki kemampuan “tinggi”.

5. Di dalam kelas, guru meminta siswa menunjukkan pemahaman dalam satu cara.

Berdasarkan pernyataan tersebut di atas, strategi pembelajaran berdiferensiasi yang tepat adalah?

a. 1, 3 dan 5

b. 1, 3 dan 5

c. 2, 3 dan 4

d. 3, 4 dan 5

e. 1, 2 dan 3

Jawaban: e

3. Ibu Wati adalah seorang guru kelas 2 SMA. Deni adalah salah satu siswa di kelasnya yang sering sekali tertidur pada saat ia mengajar.

Ia lalu memutuskan untuk berbicara dari hati ke hati dengan Deni. Dari pembicaraan tersebut, dia mengetahui bahwa setiap malam Deni harus membantu Ibunya menyiapkan bahan-bahan yang akan dimasak oleh Ibunya, untuk dijual esok pagi.

Deni sendiri sebenarnya sudah merasa tidak enak dan ingin berhenti saja dari sekolah untuk bisa fokus membantu ibunya. Bu Wati pun berusaha untuk membimbing dan menyemangati Beni agar tidak berhenti sekolah. 

Ia menunjukkan pada Deni bahwa sebenarnya ia sangat baik dalam pelajaran seni dan olahraga, serta sangat terampil dalam mengurus kegiatan-kegiatan OSIS.

Berdasarkan cerita di atas, tindakan yang dapat Bu Wati lakukan untuk membangun daya lenting Deni, sesuai dengan perspektif pembelajaran sosial emosional adalah?

a. Mengingatkan Deni akan sumber kekuatan dalam diri, dari sekitarnya maupun yang diyakini dapat ia lakukan untuk bangkit dari kesulitan

b. Mengajukan proposal bantuan kepada pihak sekolah bagi siswa yang tidak mampu. Menghimpun dukungan moril dan psikologis dari orang tua murid lain untuk bantu Deni

c. Memberikan pendampingan psikologis kepada Deni hingga ia memperoleh sumber dana yang dibutuhkan

d. Secara berkala melakukan supervisi untuk kedisiplinan Deni selama di kelas hingga ia memperoleh kesempatan beasiswa

e. Berdiskusi dengan Ibunya Deni, agar dapat memperoleh solusi untuk pendidikan Deni serta keadaan ekonomi keluarganya

Jawaban: a

4. Perhatikan pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

1. Di dalam kelas, guru menggunakan beragam sumber bacaan.

2. Di dalam kelas, guru akan melakukan berbagai strategi pengelompokan siswa.

3. Di dalam kelas, guru memvariasikan media pembelajaran yang digunakan.

4. Di dalam kelas, guru akan memberikan tugas yang lebih banyak untuk murid-murid yang memiliki kemampuan “tinggi”.

5. Di dalam kelas, guru meminta siswa menunjukkan pemahaman dalam satu cara.

Berdasarkan pernyataan tersebut di atas, strategi pembelajaran berdiferensiasi yang tepat adalah?

a. 1,3 dan 5

b. 3, 4 dan 5

c. 1, 2 dan 3

d. 2, 3 dan 4

e. 1, 3 dan 5

Jawaban: c

5. Pernyataan manakah yang paling tepat untuk Pembelajaran Berdeferensiasi ?

a. Pembelajaran berdiferensiasi diperlukan agar kita dapat menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid.

b. Setiap anak memiliki kemampuan berbeda, sehingga pembelajaran harus dibuat secara individual berdasarkan pengetahuan awal setiap murid

c. Pembelajaran berdiferensiasi diperlukan agar standar kurikulum dapat disesuaikan dengan kecepatan murid dalam mencapai standar kurikulum.

d. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan solusi untuk merespon atas masalah yang muncul dalam pembelajaran.

e. Pembelajaran berdiferensiasi dibutuhkan untuk mengakomodasi kebutuhan anak yang tingkat pemahamannya lebih tinggi dari yang lainnya.

Jawaban: a

Baca Juga: Kunci Jawaban Soal Post Test Modul 2 Latihan Pemahaman dan Cerita Reflektif Numerasi Berbasis Alat Non Elektr

6. Ibu Dona merupakan guru baru di SD yang belum memiliki pengalaman mengajar sebelumnya. Ia ditempatkan sebagai guru piket yang siap ditempatkan di kelas mana pun jika guru kelas butuh bantuan.

Salah satu guru kelas 1 SD yaitu Ibu Tuti, seringkali meminta bantuan Ibu Dona untuk menggantikan beliau untuk mengajar kelas, sedangkan Ibu Tuti yang merupakan guru senior terkadang hanya duduk di ruang guru atau tidak masuk tanpa memberikan kabar sebelumnya. 

Ibu Dona seringkali kewalahan karena siswa di kelas cukup aktif. Ibu Dona merasa tidak nyaman, namun tidak berani berbicara kepada ibu Tuti dan tetap menjalankan tugasnya.

Sikap yang sebaiknya Ibu Dona ambil dalam menghadapi situasi tersebut adalah?

a. Membagikan pengalaman tersebut dengan guru lainnya dan meminta saran serta masukan

b. Mengutarakan perasaan kepada Ibu Tuti dan tawarkan diskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama

c. Menyampaikan kepada kepala sekolah untuk meminta perlindungan

d. Mengutarakan perasaannya kepada orang terdekatnya saja agar suasana hati lebih baik

e. Menjauhi Ibu Tuti agar dapat terhindar dari konflik dan mengelola hubungan baik dengan rekan sejawat

Jawaban: b

7. Pernyataan berikut ini yang paling tepat untuk Pembelajaran Sosial dan Emosional adalah?

a. Pembelajaran yang menggunakan pendekatan yang sistematis yang menekankan pada pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang tepat serta terkoordinasi untuk semua murid

b. Pembelajaran secara kolaboratif oleh komunitas sekolah yang memungkinkan siswa, pendidik, dan tenaga kependidikan di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional

c. Keadaan emosional yang berkelanjutan, ditandai dengan sikap dan suasana hati yang positif, relasi positif dengan sesama murid dan guru, resiliensi, optimalisasi diri, serta tingkat kepuasan diri tinggi berkaitan dengan pengalaman belajar di sekolah

d. Pembelajaran yang dilakukan dengan tujuan menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid untuk mencapai well-being secara optimal

e. Pembelajaran secara kolaboratif sesuai dengan kerangka kompetensi pembelajaran sosial dan emosional CASEL dengan menggunakan pendekatan yang sistematis, tepat dan terkoordinasi

Jawaban: b

8. Membuat komitmen atas hasil yang dicapai dan untuk langkah selanjutnya dalam percakapan coaching dengan model alur “TIRTA” adalah Tahapan “Tanggung jawab”. Manakah pernyataan berikut yang merupakan contoh pernyataan “Tanggung Jawab”, dalam percakapan coaching?

a. Bagaimana cara Bapak/Ibu mengantisipasi gangguan?

b. Kesempatan apa yang Bapak/Ibu miliki sekarang untuk mengatasi hal ini?

c. Siapa dan apa yang dapat membantu Bapak/Ibu dalam menjaga komitmen?

d. Apakah ukuran keberhasilan yang Bapak/Ibu harapkan dari pertemuan ini?

e. Bagaimana cara Bapak/Ibu mengantisipasi gangguan dalam program ini?

Jawaban: c

9. Pak Wahyu adalah seorang guru di SMP harapan. Dia bercita-cita untuk mengikuti pedidikan pasca sarjana agar mendapat gelar M.Pd. 

Pada kesempatan yang sama, dia bingung untuk memilih antara Universitas Negeri atau Universitas Swasta kelas ekstension sebagai tempat kuliah. 

Pak Diman teman akrabnya menceritakan keunggulan dan keuntungan melakukan program ekstensi di Universitas Swasta tersebut. 

Spesialisasi manajemennya sangat kuat karena banyak pakar manajemen dari luar negeri dan jaringan dengan peserta lain sangat beragam.

Biayanya memang jauh lebih mahal tetapi Pak Diman mengatakan bahwa jangan biarkan uang menjadi kriteria terbesar memilih program M.Pd. reputasi, profesor, peserta, jaringan dan standar akademis jauh lebih penting.

Dalam hal ini proses percakapan yang dilakukan oleh Pak Wahyu dan Pak Diman adalah?

a. Konseling

b. Mentoring

c. Konsultasi

d. Supervisor

e. Coaching

Jawaban: b

10. Berikut adalah model percakapan coaching yang dapat dilakukan supervisor pada percakapan pasca-observasi dalam pelaksanaan supervise akademik, agar guru merasakan kepemilikan akan proses supervisi yang memberdayakan dirinya dan berkelanjutan, yaitu kecuali?

a. Percakapan idealnya berisikan tujuan percakapan, analisis hasil data observasi, percakapan umpan balik, percakapan perencanaan area pengembangan, dan rencana aksi pengembangan diri.

b. Mengarahkan guru untuk dapat melakukan peningkatan kinerja dengan bimbingan dan langkah-langkah sesuai saran dan petunjuk supervisor

c. memberikan ruang bagi guru berefleksi pada saat analisis hasil data observasi dan melalui percakapan coaching, sehingga guru dapat menemukan sendiri area pengembangan selanjutnya.

d. menggunakan model percakapan untuk refleksi dan percakapan untuk kalibrasi dengan menggunakan data yang telah diambil pada saat kunjungan kelas

e. menuntun guru dengan pertanyaan berbobot dan proses pemberian umpan balik berbasis coaching, untuk menemukan area pengembangan dan perbaikan diri yang hendak dilakukan.

Jawaban: a

Demikian informasi tentang kunci jawaban soal post test Modul 2 topik guru penggerak 2 tentang paradigma berpikir coaching , semoga dapat bermanfaat.***

Dapatkan juga informasi terkini di MantraSukabumi.com melalui Google News dengan klik tautan berikut: KLIK DISINI

 

Editor: Ajeng R H


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x