5 Tujuan Utama Kenapa Pembelajaran Sastra di Kurikulum Merdeka Itu Penting? Simak Penjelasannya 

- 12 Juni 2024, 15:50 WIB
5 Tujuan Utama Kenapa Pembelajaran Sastra di Kurikulum Merdeka Itu Penting? Simak Penjelasannya 
5 Tujuan Utama Kenapa Pembelajaran Sastra di Kurikulum Merdeka Itu Penting? Simak Penjelasannya  /Canva

MANTRA SUKABUMI - Simaklah beberapa tujuan utama kenapa pembelajaran sastra di Kurikulum Merdeka itu penting? Simak penjelasannya diartikel ini.

Mengetahui dan menentukan tujuan pembelajaran sangat penting dalam sebuah pembelajaran, termasuk ketika guru mengajar pelajaran sastra di dalam kelas. 

Apalagi saat ini, pelajaran sastra tersebut merupakan materi wajib yang harus diajarkan oleh guru kepada siswa yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka.

Perlu diketahui bahwa mulai tahun ajaran baru 2024, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah menetapkan dan memutuskan pelajaran sastra sebagai materi utama dalam Kurikulum Merdeka.

Dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber pada Rabu 12 Juni 2024,Berikut ini tujuan utama kenapa perlu dilakukan pembelajaran sastra di Kurikulum Merdeka.

Baca Juga: 5 Manfaat Fitur Menarik Dari Platform Merdeka Mengajar dan Manfaat yang Didapatkan 

1. Meningkatkan Kecintaan Membaca

Pembelajaran karya sastra dalam implementasi Kurikulum Merdeka salah satunya memiliki tujuan untuk meningkatkan minat baca, menumbuhkan empati, dan mengasah kreativitas serta nalar kritis murid.

Minat baca di kalangan pelajara di Indonesia saat ini diketahui cukup rendah. Angka buta huruf memang sudah rendah, namun faktanya kemampuan pelajar dalam memahami teks sangat rendah. Masalah ini diharapkan bisa diatasi ketika para pelajar sering membaca karya sastra.

Bukan hanya itu saja, sastra seringkali menawarkan perspektif baru dalam memandang banyak hal. Sehingga hal tersebut akan mampu menumbuhkan kreativitas para pelajar.

2. Meningkatkan Daya Kreatif

Melalui sastra, dapat membawa pembacanya memasuki dunia di mana imajinasi menjadi kenyataan. 

Cerita-cerita menakjubkan, puisi-puisi yang indah, dan drama-drama yang memukau menjadi jendela ke dalam kekayaan kreativitas manusia.

Dan sastra mengajarkan kita bahwa tidak ada batasan untuk apa yang dapat kita ciptakan.

Pembentukan kreativitas ini sangat penting kepada para siswa. Sebab, mereka adalah penerus estafet bangsa ini. Dan hanya orang yang memiliki imaginasi dan kreativitas tinggi yang akan mampu mengubah lingkungannya menjadi lebih baik.

3. Memahami Manusia dan Masyarakat

Di dalam sastra, para siswa diharapkan dapat menemukan cermin yang mencerminkan kehidupan manusia dan masyarakat.

Sastra dapat membawa para siswa ke dalam pikiran dan perasaan karakter-karakter yang ada di dalam karya sastra yang dibacanya, kemudian membuka mata para pelajar tersebut terhadap pengalaman manusia yang beragam dan kompleks.

Maka dengan memahami sastra tersebut, para siswa diharapkan dapat memahami diri sendiri dan dunia di sekitar dengan lebih dalam.

Hanya dengan cara tersebut, maka pelajar kita akan menjadi manusia yang peka terhadap sekitar.

Seperti yang kita tahu bahwa banyak orang hari ini yang kehilangan empati terhadap peristiwa-peristiwa di sekitar. 

Banyak orang yang memiliki egois, dan hal tersebut dapat disembuhkan ketika orang mampu menumbuhkan rasa simpatinya–yang mana hal itu bisa ditumbuhkan melalui kehalusan dalam menelaah sastra.

4. Mengasah Keterampilan Berpikir Kritis

Sastra bukan hanya tentang membaca cerita, tetapi juga tentang menganalisis dan menafsirkan pesan yang tersembunyi di balik kata-kata. 

Ini membangun keterampilan berpikir kritis yang penting dalam menganalisis teks, mengevaluasi argumen, dan merumuskan pendapat.

Kemampun berpikir mendalam, kemampaun berargumen, dan melakukan analisis juga tak kalah penting. Hal itu sangat mungkin terjadi ketika kita sedang membaca sastra.

5. Mengabadikan Warisan Budaya

Sastra dapat memperkenalkan dan membantu memahami sejarah dan budaya bangsa Indonesia. 

Sastra juga memberikan gambaran tentang bagaimana karakter dan indentitas manusia Indonesia. Ini yang akan membangun kesadaran berbangsa dan berbudaya Indonesia yang merdeka serta menumbuhkan karakter Profil Pelajar Pancasila.

Bangsa Indonesia sendiri sangat kaya akan karya sastra mulai dongeng, lagu, puisi, baik yang klasik maupun modern.

Kearifan tersbut tidak mungkin akan mampu pertahan kecuali para pelajar mencintai karya sastra.

Itulah di beberapa tujuan dilakukan pembelajaran sastra di sekolah menggunakan Kurikulum Merdeka saat ini.

Nah, pembelajaran sastra ini akan diterapkan mulai dari sekolah dasar SD hingga sekolah tingkat menengah atas (SMA).

Kementerian Pendidikan sendiri sudah menyiapkan buku-buku yang bisa digunakan sebagai pegangan guru dalam melakukan pembelajaran sastra tersebut. Total ada 177 buku yang bisa digunakan mulai dari jenis sastra novel, cerita pendek, puisi dan lain sebagainya.

Nantinya buku-buku sastra yang dapat digunakan sebagai bahan ajar untuk pelajaran sastra tersebut dapat dicari di laman resmi Kemendikbud Ristek melalui link berikut ini:

https://buku.kemdikbud.go.id/sastra-masuk-kurikulum#

Total ada 43 judul buku sastra telah disiapkan untuk pembelajaran di tingkat SD; kemudian ada 29 judul buku untuk jenjang SMP, dan ada 105 judul buku untuk jenjang SMA. Semua buku-buku tersebut dapat diunduh melalui laman resmi Kemendikbud Ristek atau bisa juga didapatkan di toko-toko buku terdekat.

Ada beberapa judul buku yang menarik untuk dikaji dalam pembelajaran sastra nantinya. Berikut ini adalah buku-buku yang akan tersedia di laman resmi Kementerian Pendidikan dan dapat diperoleh secara gratis:

1. Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari

2. Dari Hari ke Hari karya Mahbub Djunaidi

3. Burung-Burung Manyar karya YB Mangunwijaya

4. Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono

5. Kambing dan Hujan karya Mahfud Ikhwan

6. Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer

7. Laut Bercerita karya Leila Chudori

8. Saman karya Ayu Utami.

Pembelajaran sastra di tingkat sekolah formal mulai dari SD ini penting dilaksanakan dalam implementasi Kurikulum Merdeka.

Menurut Kepada Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbud Ristek, Anindito Aditomo, pembelajaran sastra perlu dilakukan di sekolah untuk menumbuhkan kemampuan literasi. Sehingga ke depannya, anak-anak Indonesia akan lebih cinta membaca.

Dikatakan oleh Anindito juga bahwa kecintaan terhadap membaca buku tidak dapat diperoleh secara alamiah, melainkan harus melalui sebuah proses pembiasaan. Dan semua itu dapat diawali dari sekolah.

“Tujuan ini bisa dicapai kalau anak-anak kita terpapar pada buku yang bagus, tidak mungkin kalau mereka tidak mengenal buku yang menyenangkan akan suka membaca,” ujarnya dalam Peluncuran Program Sastra Masuk Kurikulum di Gedung A Kemendikbud Ristek, Jakarta, pada hari Senin (20/05/2024) lalu.

Pembelajaran sastra yang dilakukan di sekolah ini diharapkan bukan hanya meningkatkan cinta terhadap membaca, namun juga dapat membentuk karakter siswa.

“Karya sastra dalam hal ini mengundang pembaca untuk menghayati dunia tokoh, dunia batin para tokoh yang dihadirkan melalui cerita itu, sehingga para pembaca bisa ikut merasakan apa yang mereka rasakan dan memikirkan sebuah peristiwa, kejadian dari sudut pandang yang berbeda,” pungkasnya.

Buku-buku sastra yang dihadirkan di laman resmi Kemendikbud Ristek dapat diunduh secara gratis dan bisa menjadi pegangan guru dalam melakukan pembelajaran sastra.

Nah itulah beberapa tujuan utama kenapa pembelajaran sastra di Kurikulum Merdeka itu penting?, semoga dapat bermanfaat.***

Dapatkan juga informasi terkini di MantraSukabumi.com melalui Google Newsdengan klik tautan berikut: KLIK DISINI

Editor: Ajeng R H


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah