Ahli astrofisika yang berbasis di Harvard, Jonathan McDowell, sebelumnya mengatakan kepada Reuters, bahwa ada kemungkinan potongan-potongan roket itu bisa jatuh di darat.
"Masuknya kembali Long March 5B tidak biasa, karena selama peluncuran, tahap pertama roket mencapai kecepatan orbit, alih-alih jatuh ke bawah," kata Aerospace Corporation, dalam sebuah pernyataan.
Kemudian, menurutnya, badan roket yang kosong berada dalam orbit elips bumi. Dimana akan menarik jalur re-entry tanpa terkendali.
"Badan roket yang kosong berada dalam orbit elips di sekitar Bumi di mana ia ditarik menuju jalur re-entry yang tidak terkendali," imbuh mereka.
Baca Juga: Umi Pipik Akui Malam Pertama Tak Disentuh Ustadz Jefri: Beliau Tempramental
Tahap inti kosong telah kehilangan ketinggian sejak minggu lalu, tetapi kecepatan peluruhan orbitnya tetap tidak pasti karena variabel atmosfer yang tidak dapat diprediksi.
Roket Long March 5B terdiri dari satu tahap inti dan empat penguat, juga telah lepas landas dari pulau Hainan, China, pada 29 April lalu.
Roket Long March 5 juga telah menjadi bagian integral dari ambisi luar angkasa jangka pendek China.
Dimulai dengan pengiriman modul dan awak stasiun luar angkasa yang direncanakan untuk memulai misi peluncuran wahana antariksa ke Bulan dan Mars.