Dalam tweet yang dikirim pada Jumat malam di Amerika Serikat, Aerospace Corporation mengatakan bahwa prediksi terbaru saat badan roket Long March kembali ke Bumi, oleh Center for Orbital Reentry and Debris Studies (CORDS) adalah selama delapan jam, yang diperkirakan akan jatuh pada hari Minggu.
Ahli astrofisika yang berbasis di Harvard, Jonathan McDowell, sebelumnya mengatakan kepada Reuters, bahwa ada kemungkinan potongan-potongan roket itu bisa jatuh di darat.
"Masuknya kembali Long March 5B tidak biasa, karena selama peluncuran, tahap pertama roket mencapai kecepatan orbit, alih-alih jatuh ke bawah," kata Aerospace Corporation, dalam sebuah pernyataan.
Kemudian, menurutnya, badan roket yang kosong berada dalam orbit elips bumi. Dimana akan menarik jalur re-entry tanpa terkendali.
"Badan roket yang kosong berada dalam orbit elips di sekitar Bumi di mana ia ditarik menuju jalur re-entry yang tidak terkendali," imbuh mereka.
Tahap inti kosong telah kehilangan ketinggian sejak minggu lalu, tetapi kecepatan peluruhan orbitnya tetap tidak pasti karena variabel atmosfer yang tidak dapat diprediksi.
Roket Long March 5B terdiri dari satu tahap inti dan empat penguat, juga telah lepas landas dari pulau Hainan, China, pada 29 April lalu.
Roket Long March 5 juga telah menjadi bagian integral dari ambisi luar angkasa jangka pendek China.