MANTRA SUKABUMI – Teori konspirasi 5G yang beredar di media sosial dewasa ini menjadi sebuah polemik yang sangat besar di tengah-tengah pandemi virus Corona (COVID-19) yang melanda dunia.
Hal ini dikarenakan bahwa jaringan 5G ada kaitannya dengan wabah virus Corona yang terjadi saat ini.
Baca Juga: WHO Gandeng Perusahaan Telekomunikasi Internasional ITU untuk Tangani Pandemi COVID-19
Melihat fenomena yang terjadi tersebut, platform media sosial Twitter mengambil sikap untuk menentang penyebaran teori konspirasi yang menghubungkan jaringan 5G dengan virus Corona (COVID-19).
Twitter mengumumkan dalam tulisannya pada Rabu, 22 April 2020 kemarin bahwa pihaknya akan menghapus “klaim tidak terverifikasi” yang bisa menyebabkan kerusakan pada infrastruktur 5G.
“Kami telah memperluas panduan kami tentang klaim yang tidak diverifikasi yang menghasut orang untuk terlibat dalam aktivitas berbahaya, dapat menyebabkan kehancuran atau kerusakan infrastruktur 5G yang kritis, atau dapat menyebabkan kepanikan, kerusuhan sosial, atau gangguan skala besar yang meluas,” tulis Twitter sebagaimana dikutip Tim Mantra Sukabumi dari situs Digital Trends, Kamis.
Baca Juga: SE Bupati Sukabumi Jelang Ramadan, Sahur di Rumah, THR Berikan Seminggu Sebelum Lebaran