Hukum Menadahkan Tangan saat Berdoa, Gus Baha: Bukti Kamu Menghormati Allah

- 17 Februari 2022, 16:50 WIB
Gus Baha jelaskan hukum menadahkan tangan saat berdoa yang bermakna sebagai bentuk menghargai Allah SWT
Gus Baha jelaskan hukum menadahkan tangan saat berdoa yang bermakna sebagai bentuk menghargai Allah SWT /

MANTRA SUKABUMI - Menjadi hal lumrah kita lihat ketika seseorang bedoa kepada Allah, maka kedua tangan menadah ke atas.

Lalu apa hukum menadahkan tangan ke atas ketika berdoa kepada Allah? Hal ini pernha dikupas oleh KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha.

Dalam penjelasannya Gus Baha katakan, bahwa menadahkan tangan ke atas ketika sedang berdoa adalah bukti kita menghormati Allah.

Baca Juga: Jangan Anggap Sepele, Kata Gus Baha Sabun dan Shampo Bisa Bikin Mandi Junub Tak Sah, ini Penyebabnya

Kita tahu bahw Allah menyeru kepada kita hambanya agar sering meluangkan waktu untuk berdoa.

Namun karena doa adalah ibadah, maka ada adab dan tata cara yang diatur dalam Islam salah satunya adalah menadahkan tangan.

Disebutkan dalam kitab lubabul hadits, bahwa saat berdoa kedua tangan kita berada pada posisi sejajar dengan bahu.

Sebelum berdoa, dianjurkan membaca sholawat, hamdalah, mendoakan kedua orang tua, lalu kemudian berdoa sesuai hajat kita.

Sebelum menutup doa, maka akhiri pula dengan sholawat dan memuji Allah. Dan jangan lupa usapkan kedua tangan pada wajah setelah berdoa.

Bukti kamu menghormati Allah itu ketika berdoa menadahkan tangan", ucapnya sebagaimana dilihat mantrasukabumi.com dari unggahan video di kanal YouTube Mubarok Husein, 17 Februari 2022.

Baca Juga: Hati-hati, Jangan Sekali-kali Pakai Baju dan Celana ini ke Masjid, Meski Baik Kata Gus Baha Bisa Masuk Neraka

"Untuk membuktikan bahwa Allah berada pada kedudukan yang luhur", tambahnya.

Gus Baha juga katakan, kita bersujud kepada Allah bukan berarti Allah ada di bawah. Namun itu sebagai tanda ketundukan kita kepadanya.

"Apakah Allah ada di bawah, kok disujudi? Tidak begitu. Bukti kita tunduk kepada Allah dengan bersujud", ucapnya.

Pada kesempatan lain Gus Baha juga pernah menyampaikan bahwa sujud adalah ibadah yang paling dikenang dimasa hidup.

"Dan yang paling kita kenang saat mati adalah di masa hidup pernah melakukan sujud", ucap Gus Baha

"Hal ini karena sujud merupakan identitas kita", tambahnya.

Gus Baha juga katakan bahwa kelak di padang mahsyar malaikat akan menyeleksi orang-orang yang ada tanda sujud di jidatnya.

"Selain itu, kelak di Padang Mahsyar (tempat berkumpul di akhirat, Para malaikat akan menyeleksi manusia apakah ada tanda sujudnya atau tidak", katanya.

"Maksud tanda (bekas) sujud bukan jidat yang hitam, melainkan cahayanya (Nur)",

Baca Juga: Hati-hati, Kata Gus Baha Jangan Pernah Mewajibkan 1 Hal ini Bila Tidak Ingin Mendapat Dosa Besar

"Tidak ada ulama yang berpendapat bahwa tanda sujud itu jidat yang hitam atau tidak hitam",

Semua ulama berpendapat, bahwa ayat سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ (di wajah mereka ada tanda sujud) itu sama seperti ayat:

يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَىٰ نُورُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ

“Pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka…” (QS. Al-Hadid: 12)

"Makanya, ketika identifikasi di akhirat siapa yang benar dan siapa salah, ukuran bagi Allah itu berdasarkan ayat:

سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ

“…di wajah mereka ada tanda sujud…” (QS. Al-Fath: 29)

يُعْرَفُ ٱلْمُجْرِمُونَ بِسِيمَٰهُمْ فَيُؤْخَذُ بِٱلنَّوَٰصِى وَٱلْأَقْدَامِ

“Orang-orang yang berdosa dikenal dengan tanda-tandannya, lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka.” (QS. Ar-Rahman: 41)

"Jadi orang-orang pendosa itu dilihat saja oleh malaikat bagian identifikasi. Jika jidatnya tidak ada cahaya, maka ditempatkan di gerbong kiri",

"Dengan status sujud yang seperti itu dan fungsinya seperti itu, kenapa ketika kamu sujud kok terburu-buru bangun? Kan nanti yang menyelamatkan kamu dan identitas kamu itu sujud",

"Makanya, kalau saya sujud itu senang sekali, karena benar-benar saya nikmati. Meski saya jarang shalat sunnah, tetapi sujud saya itu kualitas A, karena benar-benar saya nikmati".***

Editor: Neng Siti Kulsum Ayunengsih


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah