Banyak dari alat peretasan ini juga dapat mencuri kata sandi.
Oleh sebab itu jenis peretasan akun YouTube ini meningkat sejak tahun 2020 dan Google mengatakan telah mengumpulkan sejumlah tim keamanannya untuk mengatasi masalah tersebut.
Namun sejak tahun 2021, perusahaan mengatakan telah menangkap 99,6 persen email phishing ini di Gmail.
Sehingga dengan 1,6 juta pesan dan 2.400 file berbahaya diblokir, 62.000 peringatan halaman phishing ditampilkan, dan 4.000 pemulihan akun yang berhasil.
Sekarang peneliti Google telah mengamati cara lain dalam penyerang untuk menargetkan konten creator, sebagai cara untuk menghindari deteksi phishing Google.
Selain itu, hacker juga sudah mulai mencoba mengarahkan target mereka ke WhatsApp, Telegram, Discord, atau aplikasi Chatting lainnya agar tidak terlihat.
Meskipun otentikasi dua faktor tidak dapat menghentikan pencurian cookie berbasis malware ini, ini merupakan perlindungan penting untuk jenis penipuan dan phishing lainnya.
Namun mulai 1 November, Google akan mewajibkan pembuat konten YouTube yang memonetisasi saluran mereka untuk mengaktifkan dua faktor untuk akun Google yang terkait dengan YouTube Studio atau Pengelola Konten YouTube Studio mereka.***