Isi Kandungan Surat Al Bayyinah Ayat 1-8, Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Artinya Beserta Makna per Ayat

- 22 Mei 2022, 09:30 WIB
Isi kandungan surat Al Bayyinah merupakan surat ke-98 dalam Alquran yang menjelaskan tentang orang kafir yang menutupi kebenaran soal agama
Isi kandungan surat Al Bayyinah merupakan surat ke-98 dalam Alquran yang menjelaskan tentang orang kafir yang menutupi kebenaran soal agama /Pixabay/cahiwak

 

MANTRA SUKABUMI - Surat Al Bayyinah merupakan surat ke-98 dalam Alquran dan termasuk ke dalam surat Madaniyyah.

Surat Al Bayyinah ini berisi 8 ayat. Surat ini dinamakan Al Bayyinah yang mengandung arti bukti nyata.

Isi kandungan surat Al Bayyinah ini menjelaskan tentang orang kafir yang menutupi kebenaran dengan mengatakan tidak akan meninggalkan agama mereka sebelum datang bukti nyata (al bayyinah).

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Baqarah Ayat 216, tentang Hukum Wajib Perang Lawan Orang Kafir dan Bebaskan Penindasan

Orang-orang kafir itu terdiri dari ahli kitab dan orang musyrik. Ahli kitab adalah Yahudi dan Nasrani, sedangkan orang musyrik adalah penganut paganisme dan penyembah berhala.

Berikut isi kandungan surat Al Bayyinah:

1. Pengutusan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam merupakan kebutuhan mendesak untuk meluruskan persepsi orang kafir dan mengubah perselisihan mereka.

2. Rasulullah adalah al bayyinah. Al Qur’an yang diturunkan kepada beliau juga merupakan al bayyinah.

3. Ahli kitab berselisih bukan karena mereka tidak tahu. Mereka berselisih justru setelah datangnya pengetahuan dan keterangan yang jelas kepada mereka.

4. Sesungguhnya agama-agama dari Allah itu pada hakikatnya adalah satu. Intinya adalah tauhid, memurnikan ibadah dan ketaatan hanya kepada-Nya.

5. Orang-orang yang kafir setelah datang keterangan kepada mereka, mereka itulah seburuk-buruk makhluk dan tempatnya adalah abadi di neraka.

6. Orang yang beriman dan beramal shalih, mereka adalah sebaik-baik makhluk dan tempat kembalinya adalah surga. Serta mendapatkan ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat An Nisa Ayat 60, Jelaskan Tentang Sifat Buruk yang Dimiliki Orang-orang Munafik

Adapun berikut ini mantrasukabumi.com kutip dari quran.kemenag.go.id pada 22 Mei 2022, tulisan surat Al Bayyinah ayat 1-8 beserta tafsir singkatnya:

لَمْ يَكُنِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ مُنْفَكِّيْنَ حَتّٰى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُۙ

Lam yakunillażīna kafarụ min ahlil-kitābi wal-musyrikīna munfakkīna hattā ta'tiyahumul-bayyinah.

Orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak akan meninggalkan (agama mereka) sampai datang kepada mereka bukti yang nyata,

Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan bahwa orang-orang yang mengingkari kerasulan Nabi Muhammad, yang terdiri dari orang-orang Yahudi, Nasrani, dan orang-orang musyrik, tidak akan melepaskan kekufuran mereka, dan tidak mau meninggalkan tradisi nenek moyang mereka, sampai datang bukti nyata, yaitu diutusnya Nabi Muhammad.

Kedatangan Nabi saw menimbulkan keguncangan dalam akidah dan adat istiadat yang telah berurat dan berakar dalam diri mereka.

Mereka menyatakan bahwa apa yang dibawa oleh Nabi saw tidak ada beda atau lebihnya dari apa yang terdapat dalam agama mereka.

Dengan demikian, menurut mereka, tidak ada kebaikan mengikuti yang baru dengan meninggalkan yang lama, bahkan mengikuti yang lama lebih menenteramkan jiwa karena tidak bertentangan dengan sikap nenek moyang mereka.

رَسُوْلٌ مِّنَ اللّٰهِ يَتْلُوْا صُحُفًا مُّطَهَّرَةًۙ

Rasụlum minallāhi yatlụ suhufam mutahharah.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat An Nisa Ayat 60, Jelaskan Tentang Sifat Buruk yang Dimiliki Orang-orang Munafik

(yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang suci (Al-Qur'an),

Bukti yang nyata itu adalah Nabi Muhammad, seorang rasul dari Allah yang membacakan kepada mereka lembaran-lembaran yang suci. Itulah Al-Quran yang disucikan dari kebohongan dan kebatilan.

فِيْهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ ۗ

Fīhā kutubung qayyimah.

di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus (benar).

Lembaran-lembaran suci itu di dalamnya terdapat kitab-kitab, yakni hukum-hukum tertulis, yang lurus. Al-Qur’an berisi akidah, hukum, kisah, dan aturan yang menuntun umat manusia ke jalan yang benar dan lurus.

وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ ۗ

Wa mā tafarraqallażīna ụtul-kitāba illā mim ba’di mā jā'at-humul-bayyinah.

Dan tidaklah terpecah-belah orang-orang Ahli Kitab melainkan setelah datang kepada mereka bukti yang nyata.

Wahai Nabi, ketahuilah bahwa Ahli Kitab dahulu sepakat mengimani dirimu sebagai rasul terakhir sebagaimana informasi yang mereka dapati dalam kitab-kitab mereka.

Dan tidaklah terpecah-belah orang-orang Ahli Kitab itu melainkan setelah datang kepada mereka bukti yang nyata, yaitu kedatangan­mu atau Al-Qur’an yang kaubawa. Sebagian beriman kepadamu dan sebagian yang lain mengingkarimu.

وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ

Wa mā umirū illā liya’budullāha mukhlisīna lahud-dīna hunafā'a wa yuqīmus-salāta wa yu'tuz-zakāta wa żālika dīnul-qayyimah.

Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).

Baca Juga: Isi Kandungan Surat An Nisa Ayat 5, Tentang Larangan Serahkan Harta Anak Yatim Bila Belum Mampu Mengurus

Mereka terpecah belah seperti itu padahal mereka dalam kitab-kitab mereka hanya diperintah untuk menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena menjalankan agama, dan juga diperintah agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah aga-ma yang lurus dan benar agama Islam. Keikhlasan dalam beribadah dengan memurnikan niat demi mencari rida Allah dan menjauhkan diri dari kemusyrikan adalah salah satu syarat diterimanya ibadah.

اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ فِيْ نَارِ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِۗ

Innallażīna kafarụ min ahlil-kitābi wal-musyrikīna fī nāri jahannama khālidīna fīhā, ulā'ika hum syarrul-bariyyah.

Sungguh, orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk.

Sungguh, orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik akan masuk ke neraka Jahanam dengan bermacam siksa pedih di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.

Tidak ada kesempatan bagi mereka untuk keluar, bahkan untuk sekadar sejenak lepas dari siksa. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk.

Allah telah mem-beri mereka peringatan, tetapi mereka enggan mengindahkannya. Dia tidak akan menyiksa seseorang kecuali setelah memberinya peringatan.

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِۗ

Innallażīna āmanụ wa ‘amilus-sālihāti ulā'ika hum khairul-bariyyah.

Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.

Sungguh, orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasulnya dengan iman yang benar dan mengerjakan kebajikan dengan ikhlas dan sesuai ketetentuan syariat, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Mereka adalah makhluk yang Allah kehendaki untuk menjadi khalifah di bumi.

جَزَاۤؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗرَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗ ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهٗ ࣖ

Jazā'uhum ‘inda rabbihim jannātu ‘adnin tajrī min tahtihal-an-hāru khālidīna fīhā abadā, radiyallāhu ‘an-hum wa radụ ‘an-h, żālika liman khasyiya rabbah.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Hujurat Ayat 13, Ini Arti dan Maknanya

Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ’Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.

Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ’Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya bersama segala kenikmatan di dalamnya. Selain itu, mereka mendapat nikmat yang lebih besar.

Allah rida terhadap mereka atas keimanan dan amal saleh mereka dan mereka pun rida kepada-Nya atas kemuliaan yang Allah anugerahkan kepada mereka.

Yang demikian itu adalah balasan yang agung bagi orang yang takut kepada Tuhannya. Ketakutannya pada siksaan Allah mendorongnya untuk menjauhkan diri dari larangan Allah, termasuk kemusyrikan dan kekafiran.***

Editor: Neng Siti Kulsum Ayunengsih


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x