Siap-siap di Bulan Juli Hingga Agustus, Bakal Hadir Fenomena Alam Hujan Meteor, Catat Tanggalnya

- 4 Agustus 2020, 20:35 WIB
ILUSTRASI Hujan Meteor.*
ILUSTRASI Hujan Meteor.* /Info astronomy / Jim McCormack

Proses pembakaran inilah yang dilihat mata manusia sebagai meteor jatuh. Biasanya, peristiwa terbakarnya meteorid terjadi pada ketinggian 70-100 km dari permukaan Bumi.

Tidak jarang peristiwa munculnya meteor ini berlangsung lebih sering dari biasanya. Selain itu, lintasan hujan meteor tampak seperti muncul dari satu daerah tertentu di langit.

Peristiwa inilah yang kemudian dinamakan hujan meteor. Jadi, jika melihat ada satu titik tertentu dari satu lokasi tampak muncul berkali-kali lintasan cahaya meteor, inilah yang dinamakan hujan meteor. Selanjutnya titik ini diberi nama radian.

Nama hujan meteor sendiri diberikan dari asal titik radian hujan meteor berdasarkan rasi bintang tertentu. Sebagai contoh hujan meteor Perseids didapat karena meteor seolah-olah berasal dari arah rasi bintang Perseus.

Tertarik melihatnya? Sebenarnya, tidak perlu alat khusus untuk melihatnya. Sebuah kamera digital juga bisa membantu kita untuk ikut menyaksikan fenomena alam yang sayang untuk dilewatkan ini. Selain itu, harus sabar juga untuk menanti kehadiran hujan meteor di langit.

Baca Juga: Ternyata Perusahaan Ini Terapkan WFH Selamanya, Simak Mana Saja

Selain hujan meteor, komet juga rajin melintas pada tahun ini.  Bahkan untuk kali pertama dalam 6.800 tahun, ada sebuah komet yang akan melintas dan dinanti oleh banyak orang di dunia. Namanya, komet Near Earth Object Wide-Infrared Survey Explorer atau disingkat dengan NEOWISE.

Menurut para pakar dari lembaga antariksa Amerika Serikat (NASA), komet ini berada dalam jarak terdekat dengan Bumi pada 20 Juli. Komet itu secara resmi dinamakan C/2020 F3. Inilah komet ketiga yang ditemukan pada 2020.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di warta ekonomi dengan judul "Setuju Gak Setuju, Inilah Fenomena Alam Paling Ditunggu, Apa ya? Bagikan:"

Bahkan, menurut kosmonot Rusia, Ivan Vagner, yang melihat komet dari stasiun ruang angkasa internasional, komet ini termasuk yang paling terang dibandingkan sejumlah komet yang baru ditemukan.

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah