Network
Kini telah menjadi andalan dalam perpesanan inti Sony sejak awal, dan memberikan kontras yang kuat dengan peluncuran Xbox One yang kacau balau dari Microsoft.
Baca Juga: Samsung Luncurkan Seri Galaxy Note 20, Galaxy Watch 3, dan Galaxy Buds Live di China
Baca Juga: Kabar Gembira, Apple Luncurkan iOS 13.6.1 dan iPadOS 13.6.1, Update Segera Produk Apple Anda
Saat PS4 dirilis pada 2013, Sony dengan cepat memposisikan dirinya sebagai konsol yang akan memperjuangkan kebutuhan para gamer.
Anda dapat menukar game bekas, tidak perlu terhubung ke internet 24 jam sehari dan bebas dari tipu muslihat yang tidak perlu, seperti kamera sensor gerak yang mahal.
Konsensusnya sangat sederhana dan mudah dicermati, yakni Sony peduli dengan para gamer, sedangkan Microsoft tidak.
Namun, di balik kesuksesan fenomenal PS4 sisi buruk Sony mulai muncul, dengan permainan silang yang memimpin tugas untuk menyatukan para gamer, apa pun platform yang mereka miliki, pengambilan keputusan Sony tiba-tiba menjadi jelas, itu tidak ditentukan oleh kebutuhan pemain sama sekali, tetapi oleh apa yang diyakini Sony sebagai yang terbaik
Baca Juga: Kabar Gembira, Xiomi Resmi Luncurkan Laptop Gaming Redmi G pada 14 Agustus 2020
Baca Juga: Gebrakan Baru, Xiaomi Mi 10 Ultra Menggunakan Layar dari TCL
Pada akhirnya, itu semua adalah kesepakatan mentah. Orang yang memiliki PS4 hanya menjadi pemenang secara default.
