Waspada Penyebaran Konten Hoaks Melalui Teknologi AI

- 18 Januari 2024, 14:45 WIB
Ilustrasi. Waspada Penyebaran Konten Hoaks Melalui Teknologi AI
Ilustrasi. Waspada Penyebaran Konten Hoaks Melalui Teknologi AI /Rian S Putra/Tangkapan layar

 

MANTRA SUKABUMI - Di era digital saat ini teknologi informasi dan komunikasi merupakan salah satu jenis dari bentuk teknologi yang berkembang dengan sangat pesat.

Bahkan di era yang semakin maju ini tidak menutup kemungkinan terhadap munculnya berbagai teknologi buatan manusia.

Salah satu teknologi kecerdasan buatan yang muncul saat ini yaitu Artificial Intelligence (AI).

Baca Juga: Cara Mencegah Pencurian Data di Internet: Panduan Lengkap untuk Keamanan Online

Sayangnya, disamping dari banyak nya dampak positif dari adanya AI, teknologi ini juga banyak disalahgunakan oleh oknum - oknum yang tidak bertanggung jawab.

Seperti kasus yang baru-baru ini viral misalnya, beredar cuplikan video di media sosial yang menampilkan wawancara televisi antara Najwa Shihab bersama Raffi Ahmad dan juga Atta Halilintar untuk promosi situs judi online.

Tentu saja video promosi judi online tersebut adalah hoaks, karena suara dan narasi dari video tersebut dibuat menggunakan teknologi AI sehingga suaranya mirip dengan Najwa Shihab, Raffi Ahmad, dan Atta Halilintar.

Bahkan netizen sempat dibuat terkejut melihat ketiga influencer yang mempromosikan judi online ilegal, namun tentu saja dapat dilihat secara jelas bahwa video tersebu dibuat menggunakan teknologi AI.

Dikutip dari unggahan Instagram @flashzone.id, nampak Najwa Shihab yang sedang mewawancarai Raffi Ahmad dan Atta Halilintar untuk mempromosikan situs mereka di situs judi online.

Ternyata video wawancara Najwa Shihab dengan Raffi Ahmad dan Atta Halilintar tersebut berasal dari video wawancara asli di akun YouTube Narasi dengan judul episode “Vaksin Siapa Takut”.

Video aslinya tersebut tayang pada tahun 2021, namun kini videonya sudah diedit suaranya menggunakan AI untuk promosi situs judi online.

Teknologi canggih ini telah digunakan untuk mengedit video percakapan Najwa Shihab dengan dua selebritis terkenal tersebut agar lebih menarik masyarakat untuk percaya judi Online.

Dari video tersebut, jelas mendapatkan berbagai macam respons warganet yang menarik dan terkejut dengan teknologi zaman sekarang yang sangat berbahaya.

Ai sendiri merupakan sebuah sistem komputer yang dirancang untuk mampu meniru kemampuan intelektual dan kecerdasan manusia, serta mengambil alih pekerjaan yang dilakukan oleh manusia.

Baca Juga: Viral! Iklan Situs Judi Online Gunakan Teknologi AI Artis dan Publik Figur sebagai Media Promosi

AI dapat digunakan untuk membuat foto, video, bahkan suara palsu yang terlihat sangat realistis di kehidupan nyata.

AI Voice Cloning/Voice Synthesis/Voice Mimicry merupakan teknologi AI yang diciptakan untuk meniru suara manusia.

Kemampuan AI tersebut berbasis pada deep learning (program mendalam) dimana AI mempelajari sekumpulan data untuk menghasilkan output berupa suara berdasarkan perintah dari pengguna.

Disisi lain, AI voice generator adalah teknologi yang menggunakan AI untuk menghasilkan suara manusia secara otomatis.

Teknologi ini memanfaatkan model bahasa dan pemrosesan suara yang canggih untuk mengubah teks tertulis menjadi suara yang terdengar alami dan manusiawi.

Dalam kasus promosi judi online, Voice Mimicry digunakan pelaku membuat konten dimana suara aslinya di edit menggunakan teknologi AI.

Sementara AI voice generator digunakan oleh pelaku untuk membuat narasi palsu seolah-olah mereka sedang mempromosikan situs judi onlinenya.

Agar tidak mudah terkecoh dengan konten hoaks yang marak terjadi saat ini, berikut mengenali konten hoaks yang dikutip dari Instagram Kementerian Komunikasi dan Informatika (@Kemenkominfo).

Baca Juga: Anti Ribet! Begini Solusi Pinjaman Dana Cepat dan Praktis 2024 di Aplikasi Dana Paylater 

1. Lihat tautan dan pastikan dari sumber resmi.

2. Periksa dengan teliti, apakah informasi berupa foto, video atau audio terlihat nyata dan tidak diedit.

3. Lihat apakah konten juga diposting oleh media terverifikasi lainnya.

4. Jangan mudah meneruskan atau membagikan sebuah informasi yang belum diketahui kebenarannya.***

Editor: Ade Saepul Akbar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x