Cek Fakta: Penerima Vaksin Covid 19 Hanya Bisa Bertahan Hidup Selama 2 Tahun

29 Mei 2021, 19:05 WIB
Pelaksanaan vaksinasi dosis 2 bagi para PTK se Wilayah Kecamatan Sukasari di SMAN 15 Bandung, Jalan Sarimanis I, Sarijadi, Kota Bandung, Sabtu 29 Mei 2021./Humas Pemkot Bandung /

MANTRA SUKABUMI - Belum lama ini beredar sebuah pesan singkat yang mengklaim bahwa penerima vaksin Covid-19, hanya bisa bertahan hidup selama 2 tahun.

Penyebar kabar penerima vaksin Covid-19, hanya memiliki waktu 2 tahun itu mengatasnamakan mantan Kepala Ilmuwan di Perusahaan Vaksin Pfizer, Mike Yeadon.

Pesan penerima vaksin Covid-19, hanya bisa bertahan hidup selama 2 tahun ini disebarkan melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp.

Baca Juga: Unggah Foto Anies Baswedan Tunjuk Muka Jokowi, Ferdinand Hutahaean: Perlu Belajar Adab dan Budi Pekerti Orang

Baca Juga: Siapa Sangka di Balik Baunya yang Lezat, Jengkol Ternyata Bisa Picu 4 Penyakit Berbahaya ini

Dikutip mantrasukabumi.com dari ANTARA pada 29 Mei 2021, berikut potongan narasi dari pesan yang beredar itu:

"Pakar imunisasi terkenal ini mengingatkan fakta bhw proses menurunkan jumlah besar manusia yang hidup pada masa kini".

"Mereka yang bertahan diharapkan mampu bertahan hidup sekitar 2 tahun, namun kemampuan tersebut dikurangi dengan penambahan suntikan vaksin top up".

"Penambahan vaksin yang sedang dibuat sekarang adalah untuk menyebabkan kemerosotan fungsi organ tertentu dalam badan manusia termasuk jantung, paru-paru dan otak".

Setelah ditelusuri lebih lanjut, kabar penerima vaksin Covid-19, hanya bisa bertahan hidup selama 2 tahun ini adalah informasi hoaks.

Baca Juga: Gubernur DKI Jakarta Tunjuk Presiden Jokowi di Depan Publik, Ferdinand: Anies Coba Belajar Adab

Faktanya, Mike Yeadon yang merupakan narasumber dari informasi tersebut tidak memiliki kredibilitas terkait vaksin.

Fakta lain mengatakan, jika Michael Yeadon atau Mike Yeadon bukanlah ketua saintis di Perusahaan Vaksin Pfizer.

Klarifikasi ini pun dikatakan langsung oleh Ketua Satuan Tugas Covid-19 dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban.

Dilaporkan bahwa Mike Yeadon adalah wakil presiden dan kepala ilmuwan di unit penelitian penemuan obat Pfizer, hingga berhenti pada 2011.

Divisi yang dipegang oleh Mike Yeadon itu hanya berfokus pada penelitian medis seperti alergi hingga pernapasan.

Tidak ada fakta yang mengatakan jika divisi tersebut meneliti vaksin atau penyakit menular.

Baca Juga: 7 Tips Hindari Kanker Prostat bagi Pria, Cegah Sejak Dini

Hal tersebut pun sudah dikonfirmasi oleh lembaga pencari fakta yang berbasis di Amerika Serikat, Snopes.com.

Mike Yeadon lebih dikenal sebagai sosok yang banyak mengeluarkan hoaks soal Covid-19.

Salah satu hoaksnya yang menyebabkan kegaduhan adalah, soal vaksin Covid-19 yang bisa sebabkan kemandulan.

Banyak klaim Yeadon tidak berdasar dan tidak memiliki bukti ilmiah atau empiris.

Dengan demikian, kabar penerima vaksin Covid-19, hanya bisa bertahan hidup selama 2 tahun dapat dikategorikan ke dalam informasi menyesatkan atau hoaks.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler