MANTRA SUKABUMI - Buntut soal kasus adanya salah satu media yang memberitakan terkait rakyat yang akan dibunuh oleh vaksin China tentu banyak pertanyaan dari berbagai pihak.
Selain itu, kabar tersebut tentu menggegerkan para masyarakat karena beranggapan bahwa vaksin sendiri merupakan salah satu altenatif untuk terhindarnya diri dari Covid-19.
Kemudian, jika memang tidak aman dan membahayakan bahkan membunuh, MUI ( Majelis Ulama Indonesia) tidak akan mengizinkan vaksin tersebut beredar di wilayah Indonesia.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: Pria ini Ajukan Resign Kerja, CEO Perusahaan Marah hingga Tendang Meja
Dikutip mantrasukabumi.com dari turnbackhoax.id , bahwa pelintiran daur ulang terkait hal itu sudah diklarifikasi pada bulan Januari dan Maret lalu.
FAKTANYA, konteks video yang benar adalah tentang respon imun ADE (Antibody-dependent Enhancement), yang berdasarkan hasil penelitian hingga saat ini TIDAK ditemukan karena penyakit virus corona pada manusia, TIDAK memiliki atribut klinis, epidemiologis, biologis, atau patologis dari penyakit ADE.
Ini dikategorikan sebagai konten yang menyesatkan.
Dikaitkan berdasarkan “7 Jenis Mis dan Disinformasi” oleh First Draft, itu termasuk “Konten yang Menyesatkan: Penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu”.
Selain ada 6 Jenis Mis Disinformasi lain, diantaranya :
- Satire atau Parodi
Tidak ada niat untuk merugikan namun berpotensi untuk mengelabui
- Konten Tiruan
Ketika sumber asli ditiru
- Konten Palsu
Konten baru yang 100% salah dan didesain untuk menipu serta merugikan
- Koneksi yang salah
Ketika judul, gambar atau keterangan tidak mendukung konten
- Konten yang salah
Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah
- Konten yang Dimanipulasi
Ketika informasi dan gambar yang asli dimanipulasi untuk menipu
Baca Juga: Viral! Tergiur Beli Drone dengan Harga Super Murah, Wanita ini Terkejut Ketika Terima Paket yang Datang
Dinyatakan bahwa sumber membagikan berita tentang respon imun ADE (Antibody-dependent Enhancement) dengan menambahkan narasi/klaim menyesatkan, sehingga menimbulkan premis/kesimpulan KELIRU.
Kesimpulannya adalah bahwa Informasi terkait vaksinasi dinyatakan salah. Faktanya, video siaran dari media tersebut memberitakan tentang sebuah penelitian yang menunjukkan Covid-19 memiliki kemampuan Antibody Dependent Enhancement.***