MANTRA SUKABUMI - Tersiar informasi yang sangat meresahkan masyarakat di media sosial disaat Indonesia sedang hadapi masa pandemi corona.
Kemunculan kabar yang tidak benar terus saja bermunculan di tengah masyarakat.
Sasaran para penebar berita bohong ini tidak hanya untuk kepala daerah atau presiden hingga anak-anaknya, tetapi juga terhadap sejumlah tokoh agama.
Baru-baru ini informasi beredar dan menjadi ramai di Twitter beberapa waktu lalu dari unggahan sebuah foto.
Foto yang beredar menyantumkan Ketua Umum Muhammadiyah (Haedar Nashir) tersebut dilengkapi narasi yang memicu perdebatan di media sosial.
Berikut narasi yang dituliskan :
"Himbauan kepada warga Nahdlatul Ulama (NU) untuk tidak menyekolahkan anak-anaknya di sekolah Muhammadiyah. Karna kami ingin menjaga kondusifitas dan aset milik kami. Tolong warga NU tepo seliru dan tahu diri," tulis narasi tersebut.
Setelah kabar ini menyebar luas, Haedar mengklarifikasi tentang kabar yang beredar tersebut.
Dan akun Twitter resminya @HaedarNs, dirinya menegaskan gambar dan narasi yang beredar di media sosial ini tidak bisa dipertanggungjawabkan atau hoaks.
"Selama ini, hadirnya lembaga pendidikan, kesehatan, dan sosial Muhammadiyah untuk semua kelompok dan golongan, tidak terbatas pada suku, agama, dan kelomt tertentu," tulis Haedar.
Bahkan, bukan hanya Ketua Umum Muhammadiyah yang disaut-pautkan dengan narasi himbauan untuk warga NU.
Artikel terkait sebelumnya telah tayang di Portal Jember PRMN dengan judulKetua Muhammadiyah Dikabarkan Melarang Warga NU Sekolah di Muhammadiyah, Cek Faktanya
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Sunanto juga menjadi korban narasi teks yang tidak benar ini.
Dirinya juga mengklarifikasi melalui akun Twitter resmi @PPPemudaMu, dan menegaskan bahwa informasi yang memuat foto Cak Nanto dan narasi teks adalah kabar bohong.
Jadi, kedua narasi teks yang mencantumkan foto kedua tokoh agama ini termasuk berita tidak benar atau hoaks.** (Nurul Hidayati/ Portal Jember PRMN)