Network
MANTRA SUKABUMI - Jagat media sosial kembali dibuat heboh dengan postingan video Gunung Semeru meletus.
Unggahan tersebut diposting akun Twitter AMNiatakusumah (@niatakusumah) yang mengunggah berupa sebuah video gunung meletus yang diklaim adalah Gunung Semeru.
Dalam postingan tersebut, pengunggah menambahkan narasi sebagai berikut:
Baca Juga: Sekretaris Habib Rizieq Shihab Center dan Jubir PA 212 Berduka Cita Wafatnya 4 Tokoh Ini
Baca Juga: Inna Lillahi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria Kembali Sampaikan Kabar Duka
"semeru tadi pagi semoga tdk menimbulkan korban jiwa," tulis akun @niatakusumah dikutip mantrasukabumi.com pada Minggu, 6 Desember 2020.
Dilansir dari laman turnbackhoax.id pada Minggu, 6 Desember 2020, berdasarkan penelurusan, pencarian dengan reverse image menuju ke sebuah video dari channel Youtube T N dengan judul “Explosive eruption of Sakurajima on November 12, 2019. 桜島爆発”yang diunggah pada 12 November 2019 dengan caption terjemahan sebagai berikut.
“Gesekan dari partikel abu yang berputar-putar menghasilkan pelepasan listrik. Itu adalah ledakan Sakurajima yang terjadi pada malam bulan purnama pukul 23:07 tanggal 12 November 2019. Petir vulkanik terjadi di kolom letusan.” tertulis pada keterangan video tersebut.
Baca Juga: Mantan Panglima TNI Disindir Teddy Gusnaidi: Yang Sekarang Pemberani Tidak Seperti Anda
Baca Juga: Fadli Zon Sentil Mahfud MD Terkait GMKI Dukung Papua Merdeka: Biasanya Bapak Paling Komunikatif
Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati menjelaskan bahwa Gunung Semeru telah Meletus dan menyemburkan awan panas hingga 3000 meter hingga pukul 01.23 WIB tanggal 1 Desember 2020.
Dirinya juga menghimbau masyarakat untuk waspada terhadap gugurnya lava dari kawah Gunung Semeru.
Melihat dari penjelasan tersebut, video erupsi Gunung Semeru tersebut adalah tidak benar. Video itu menampilkan erupsi Gunung Sakurima tahun 2019.
Dengan demikian, video yang menyebut Gunung Semeru meletus termasuk dalam Konten yang Salah/False Context.**
