MANTRA SUKABUMI - Belum lama ini beredar sebuah unggahan, yang mengklaim pihak rumah sakit memvonis pasien batuk, pilek, dan meriang sebagai pasien Covid-19.
Klaim rumah sakit yang memvonis pasien batuk, pilek, dan meriang sebagai pasien Covid-19 ini disebarkan melalui platform media sosial Facebook.
Unggahan dari salah satu akun Facebook yang klaim rumah sakit memvonis pasien batuk, pilek, dan meriang sebagai pasien Covid-19 itu pun telah ratusan kali di-share.
Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital
Dikutip mantrasukabumi.com dari ANTARA, berikut narasi yang dituliskan oleh akun Facebook tersebut:
"Monggo bisa disebarluaskan kepada keluarga, sedulur dan siapa saja berhubung sekarang masuk panca roba (mongso sepuluh)".
"Ketika ada gejala pada tubuh seperti batuk, pilek, meriang, panas, hilangnya indera penciuman dan perasa dan lain-lain, jangan buru-buru ke rumah sakit".
"Karena ketika diperiksa pasti akan divonis reaktih bahkan Covid-19".
"Sehingga saat divonis pasti kondisi mental jadi down, sehingga kondisi imun tambah melemah".
"Yang seharusnya bukan Covid-19 karena tersugesti dan takut jadinya dibilang Covid-19. Hati-hati."
Lebih lanjut, pengguna Facebook tersebut membagikan tips-tips agar menjaga diri saat berdiam di rumah.
Lantas, apakah klaim rumah sakit memvonis pasien batuk, pilek, dan meriang sebagai pasien Covid-19 tersebut benar?
Setelah ditelusuri, Kepala Humas Persi Anjari Umarjianto telah memberikan klarifikasi terkait berita itu.
Baca Juga: Update Covid-19 di Indonesia Hari Ini 7 Juli 2021, Rekor Kematian Capai 1040 Korban
Faktanya, pada 3 Juli 2021 lalu, ia menegaskan bahka klaim rumah sakit yang asal memvonis pasien Covid-19 tidaklah benar.
Umar kemudian menjelaskan, pengategorian pasien yang positif Covid-19 atau tidak, mengacu ke beberapa kriteria yang mesti dipenuhi.
Beberapa kriteria yang mesti dipenuhi itu, lanjut Umar, salah satunya adalah pemeriksaan lab dan pemeriksaan klinis.
Sementara itu kiat-kiat yang diberikan oleh pesan tersebut pun belum ada yang terbukti ampuh membunuh virus penyebab Covid-19.***