Presiden Joko Widodo Meminta Jajarannya untuk Tinjau Kembali Pembatasan Mudik Lebaran

31 Maret 2020, 10:00 WIB
Ilustrasi mudik /Pikiran Rakyat/.*(foto Pikiran Rakyat)

Mantrasukabumi.com - Mudik adalah budaya klasik yang dilakukan masyarakat Indonesia secara turun temurun.

Mudik biasa dilakukan disaat menjelang hari raya umat muslim (Idul Fitri) bagi yang merantau ke luar daerah tempat tinggal.

Mudik ibarat pulang kampung. Kurang sempurna rasanya apabila menjelang hari raya tidak ikut seperti yang lain bertemu dan berkumpul dengan sanak saudara saat hari raya.

Baca Juga: Masjid Agung Sultan Kasimuddin Bacakan Qunut Nazilah Tiap Shalat untuk Menangkal Musibah

Tetapi kondisi saat ini tidak seperti biasa dikarena wabah sedang melanda Indonesia sehingga dampaknya akan berimbas pada kebiasaan masyarakat yaitu pulang kampung atau mudik.

Mengingat hal tersebut Presiden Joko Widodo instruksikan jajarannya supaya melakukan tinjauan kembali mengenai rencana pembatasan mudik juga meminta jaring pengaman sosial sudah siap, jika pembatasan mudik diterapkan.

Dikutip dari Pikiran Rakyat.vom "Presiden meminta dilakukan kajian kembali bagaimana mitigasi dari sisi ekonomi, khususnya kepada masyarakat yang terdampak, karena sebagian besar yang mudik ini adalah pekerja sektor informal yang kehilangan pendapatannya di Jakarta. Khususnya bagaimana kesiapan jaring pengaman sosial yang akan diberikan," ujar juru bicara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jodi Mahardi melalui pesan singkat, Senin, 30 Maret 2020.

Baca Juga: Demi Keselamatan Warga, Ridwan Kamil : Tidak Perlu Mudik, Biaya Hidup Dijamin Pemerintah

Dia mengatakan, presiden telah melakukan rapat terbatas mengenai penanganan mudik tersebut. Kajian mengenai antisipasi mudik diharapkan selesai dalam 2 hari. "Setelah itu presiden akan memutuskan langkah apa yang akan diambil menghadapi mudik tersebut," ujarnya.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyatakan, pihaknya mewaspadai lonjakan permintaan pangan tak terduga jelang puasa dan lebaran. Budi mengklaim, jika pemerintah melalui Perum Bulog mampu mengatasi lonjakan tersebut.

Baca Juga: Keren, Cegah Corona di Desa Cisolok Gunakan Gerbang Disinfektan Otomatis

Dia mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran untuk menyiapkan stok beras dan kebutuhan pangan lainnya yang menjadi tanggung jawab Bulog. Kebutuhan pangan tersebut dipastikan selalu tersedia di masyarakat.

“Masyarakat tidak perlu khawatir,  Bulog menjamin kebutuhan beras dan pangan lainnya tersedia di masyarakat, walau ada lonjakan permintaan yang tiba-tiba. Bulog akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersedian pangan tersebut,” kata Budi.

Selain itu, pihaknya akan memastikan seluruh jaringan yang bekerjasama dengan Perum Bulog sudah menyediakan kebutuhan beras di tingkat lokal, baik secara online maupun offline. Hal itu termasuk outlet-outlet milik Perum Bulog seperti RPK (Rumah Pangan Kita) yang tersebar di seluruh Indonesia, serta jaringan retail modern yang ada.

Baca Juga: Ayah Kreatif Ciptakan Alat Pelindung Bayi Dari COVID-19

"Guna tetap menjaga social distancing dan physical distancing, Bulog sudah memiliki sistem penjualan secara online,  yang akan memberikan kemudahan dalam pembelian kebutuhan pangan yang dibutuhkan masyarakat. Pangan yang dibeli akan diantar langsung ke rumah pembeli, sehingga akan mempermudah dan memastikan pendistribusian komoditi pangan langsung diterima oleh masyarakat tanpa perlu antri ke pasar,” ujar Budi.

Khusus komoditi pangan utama yaitu beras, dia menambahkan, Bulog memiliki stok yang tersimpan di gudang-gudang di seluruh Indonesia dengan total stok mencapai 1,4 juta ton dari total kapasitas gudang yang tersedia sebesar 3,8 juta ton. Ketersediaan stok berasakan terus bertambah mengingat akan memasuki musim panen raya, sehingga pasokan beras betul-betul aman tersedia bagi kebutuhan masyarakat dalam situasi apapun. **

Sumber dari https://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/pr-01358423/jokowi-jika-pembatasan-mudik-diterapkan-jaring-pengaman-sosial-harus-sudah-siap

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler