Imbas Virus Corona, BPS Prediksi Kunjungan Wisman ke Indonesia Makin Tertekan

2 April 2020, 10:10 WIB
Ilustrasi - SUN Set Pantai Barat Pangandaran.* /MUSLIH SUPRIANTO/KP /Pikiran Rakyat/.*(foto Pikiran Rakyat)

Mantrasukabumi.com - Sektor ekonomi di bidang pariwisata saat ini terkena imbas pandemi virus corona.

Dilihat dari pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara saat ini menurun dibandingkan dengan waktu sebelum pandemi COVID-19 muncul.

Pertumbuhan pada bulan Februari 2020 alami kontraksi hingga mencapai -30, 42 % dibandingkan Januari 2020 dan -28,85 %  dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Baca Juga: Cegah Penyebaran Virus Corona, KPK Perpanjang Periode Bekerja dari Rumah

Melihat perkembangan tersebut Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi, kunjungan wisata mancanegara akan semakin tertekan pada Maret 2020.

Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto mengatakan, jumlah wisma  yang  berkunjung ke Indonesia pada Februari 2020 mencapai 885.000 orang. Angka itu menurun dibandingkan jumlah wisman Januari 2020 mencapai 1,27 orang.

“Kondisi ini berada di luar kebiasaan. Biasanya jumlah wisman Februari meningkat dibandingkan Januari,”ujar dia saat konferensi pers secara daring di Jakarta, Rabu 1 April 2020.

Baca Juga: Pemerintah Malaysia Minta Maaf Usai Larang Wanita Marahi Suami Selama Lockdown Covid-19

Menurut Suhariyanto, kontraksi tersebut terjadi seiring dengan penyebaran Covid 19. Indonesia sudah memberlakukan pembatasan wisatawan asal Tiongkok sejak akhir Januari 2020. Hal itu menyebabkan kunjungan wisman Tiongkok pada Februari 2020 menurun hingga -94,11 %  dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dia memprediksi angka kunjungan wisman menurun lebih tajam pada Maret 2020. Sebab, larangan berpegian sudah diterapkan di banyak Negara, karena penyebaran Covid 19 semakin luas.

Secara akumulatif, jumlah wisman Januari - Februari 2020 mencapai 2,15 juta. Angka itu menurun 11,8 % dibandingkan Januari - Februari 2019.

Baca Juga: Berikut Daftar Kereta Api di Yogyakarta yang Masih Beroperasi dan Dibatalkan Berangkat

Sementara tingkat Penghunian Kamar Februari 2020 mencapai 49,22. Angka itu turun -3,22 poin dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun masih meningkat 0,05 poin dibandingkan Januari 2020. “Awal Februari masih banyak orang yang menyelenggarakan acara,”ujarnya.

Kontraksi juga terlihat di perkembangan transportasi angkutan udara Februari 2020 untuk penerbangan domestik yang turun sebesar -8,08 % dibandingkan Januari 2020. Namun perkembangan transportasi udara masih mengalami kenaikan bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,17 %. Sementara untuk penerbangan internasional mengalami kontraksi -33,04 % dibandingkan Januari 2020, dan turun -19,24 % dibandingkan Februari 2019.

Baca Juga: PT Nissan Motor Indonesia Putuskan Stop Produksi Produk Datsun di Indonesia

Sementara itu BPS mencatat inflasi Maret 2020 mencapai 0,1 %. Inflasi tersebut didorong oleh kenaikan harga emas dan bawang bombay.

Suhariyanto mengatakan, kenaikan hanya disebabkan satu komponen, yaitu inflasi inti. Sementara harga yang diatur pemerintah justru mengalami deflasi hingga -0,03 %.

Sementara berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tertinggi disebabkan oleh perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,06 %. Hal itu dipengaruhi oleh kenaikan harga emas.

Baca Juga: Update Virus Corona di Dunia 2 April 2020, Nyaris Sentuh 1 Juta Kasus

Selain itu, inflasi juga terjadi di kelompok bahan makanan sebesar 0,03 % yang disebabkan oleh kenaikan harga telur ayam ras, bawang bombay dan gula. Sementara deflasi terjadi di kelompok transportasi dengan andil -0,05%. Hal itu disebabkan oleh penurunan tarif angkutan udara. “Seperti diketahui, tarnsportasi udara mengeluarkan diskon akhir-akhir ini,”ujarnya. **

Sumber artikel dari https://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/pr-01359325/pandemi-virus-corona-kunjungan-wisatawan-mancanegara-ke-indonesia-makin-tertekan

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler