5 Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan Investor Saham Pemula

10 Juni 2023, 08:41 WIB
5 Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan Investor Saham Pemula /Pixabay/ 3844328

MANTRA SUKABUMI - Investasi saham merupakan salah satu cara untuk mengembangkan aset dan mencapai tujuan keuangan di masa depan.

Namun, investasi saham juga memiliki risiko yang tidak bisa diabaikan. Banyak investor pemula yang terjebak dalam kesalahan-kesalahan yang bisa merugikan mereka.

Berikut adalah lima kesalahan umum yang sering dilakukan investor saham pemula:

Baca Juga: Tips dan Trik Menghindari Kerugian dalam Berinvestasi Saham

1. Tidak memiliki rencana keuangan dan tujuan investasi.

Sebelum memulai investasi saham, investor pemula harus menentukan rencana keuangan dan tujuan investasi yang jelas dan realistis.

Rencana keuangan meliputi alokasi dana untuk kebutuhan sehari-hari, dana darurat, dan dana investasi. Tujuan investasi meliputi jangka waktu, profil risiko, dan target imbal hasil.

Dengan memiliki rencana keuangan dan tujuan investasi, investor pemula bisa memilih saham-saham yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka.

2. Terlalu cepat menambah modal dalam jumlah besar.

Investor pemula sering tergoda untuk menambah modal dalam jumlah besar setelah mendapatkan keuntungan beberapa kali dari investasi saham.

Hal ini berbahaya karena bisa membuat investor pemula menjadi overconfident dan tidak disiplin dalam mengelola risiko.

Investor pemula harus berhati-hati dalam menambah modal dan tidak terburu-buru mengambil keputusan tanpa analisis yang matang.

Baca Juga: 15 Tips untuk Mengatur Investasi Saham yang Menguntungkan

3. Terlalu sensitif terhadap berita dari luar.

Pasar saham sangat dipengaruhi oleh berita-berita dari luar, baik yang bersifat makro maupun mikro.

Investor pemula sering terpengaruh oleh berita-berita tersebut dan bereaksi secara emosional tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap fundamental perusahaan.

Investor pemula harus mampu memilah-milah berita yang relevan dan tidak relevan dengan saham yang dimiliki dan tidak mudah terpancing oleh rumor atau gosip yang tidak jelas sumbernya.

4. Menganalisis perusahaan hanya menggunakan firasat atau intuisi.

Investasi saham bukanlah permainan tebak-tebakan atau untung-untungan. Investor pemula harus mampu menganalisis perusahaan secara objektif dan rasional dengan menggunakan data dan fakta yang valid.

Investor pemula harus mempelajari laporan keuangan, kinerja bisnis, prospek industri, kompetitor, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi nilai perusahaan. Investor pemula juga harus memahami konsep-konsep dasar seperti rasio keuangan, valuasi, dividend yield, dan lain-lain.

Baca Juga: Cara Beli dan Jual Saham Reksadana di Mandiri Sekuritas dengan Aplikasi Most Fund

5. Terlalu mengandalkan atau menyontek keputusan investasi orang lain.

Investor pemula sering mencari-cari rekomendasi saham dari orang lain, baik dari teman, keluarga, media sosial, maupun analis profesional.

Hal ini tidak salah selama investor pemula tetap melakukan due diligence sendiri dan tidak mengikuti secara buta tanpa tahu alasan di balik rekomendasi tersebut.

Investor pemula harus memiliki kriteria sendiri dalam memilih saham dan tidak bergantung pada orang lain.***

Editor: Andi syahidan

Tags

Terkini

Terpopuler